Netanyahu Tak Setuju Memerangi Hamas dan Hizbullah Bersamaan

Tel-Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin mengaku tidak ingin melihat perang terjadi di Tepi Barat dan Jalur Gaza ketika militernya tengah meluncurkan operasi terhadap Hizbullah dan Iran. 

Menurut harian Yediot Ahronot, Ahad (9/12), Netanyahu menemui sejumlah menterinya dan menegaskan ketidaksetujuannya atas rencana membuka front baru melawan Palestina di tengah kampanye militer Israel di utara menghadapi Hizbullah yang sedang berlangsung. 

“Tentara bekerja untuk menemukan dan menghancurkan terowongan Hizbullah yang menimbulkan ancaman besar di perbatasan utara,” katanya.

Netanyahu melanjutkan, Israel berusaha untuk mengusir Iran dari Suriah dan menghancurkan peluru kendali Hizbullah. Ia juga mengatakan, Israel terus melakukan upaya diplomatik untuk mengintensifkan embargo Iran dan mengutuk Hizbullah di tingkat internasional.

Dengan kondisi saat ini, Netanyahu tidak menyetujui adanya rencana membuka front lain dengan Palestina.

Netanyahu juga menyinggung masalah terowongan kedua yang diduga ditemukan oleh tentara Israel pada Sabtu (8/12) lalu. Dia mengatakan bahwa terowongan itu membentang dari perbatasan Lebanon ke wilayah Israel dan akan digunakan untuk serangan. 

Sehari kemudian, Israel mengeluarkan pernyataan tertulis bahwa diduga terowongan milik Hizbullah yang baru ditemukan dalam sebuah misi “Operation Northern Shield” yang sedang berada di dekat perbatasan Lebanon sudah dibangun sejak 4 Desember.

Pada hari yang sama, kantor pers militer Israel menerbitkan gambar sebuah terowongan yang diduga dibangun oleh Hizbullah untuk menyusup keIsrael. Dalam pernyataan itu tertulis bahwa terowongan itu memiliki panjang sekitar 200 meter, 40 di antaranya berada di bawah tanah Israel. 

Sementara Hizbullah belum membuat pernyataan apapun tentang tuduhan terowongan yang mengarah ke Israel. (T/R06/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.