Kuala Lumpur – Angkatan Laut Kerajaan Malaysia mengatakan dalam sebuah pernyataan, dua helikopternya bertabrakan di udara dan jatuh ke tanah pada Selasa (23/4) pagi. Seluruh awak yang ada di dalamnya berjumlah sepuluh orang dinyatakan tewas dalam kecelakaan itu.
Pernyataan itu menyebutkan, kecelakaan udara itu terjadi saat dua helikopter Angkatan Laut Malaysia sedang mengikuti pelatihan udara di Lumut utara, tempat angkatan laut bermarkas, mengutip Al Jazeera.
Satu helikopter, Helikopter Operasi Maritim (HOM) Agusta Westland AW139, jatuh di dekat tempat duduk stadion yang ditinggikan di kompleks tersebut. Sementara yang kedua, Eurocopter Fennec, jatuh di dekat kolam renang.
Angkatan Laut mengatakan ada tujuh awak di kapal Agusta dan tiga di Eurocopter. Semuanya dipastikan tewas di lokasi kecelakaan, yang terjadi sekitar pukul 09.30 (01:30 GMT).
Baca Juga: Uni Eropa Berpotensi Embargo Senjata ke Israel Usai Surat Penangkapan ICC Keluar
Angkatan Laut “akan membentuk badan investigasi untuk menentukan penyebab insiden tersebut.”
Perdana Menteri Anwar Ibrahim menggambarkan insiden itu sebagai “tragedi yang menyayat hati” dan menegaskan penyelidikan akan dilakukan.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan beberapa helikopter terbang di atas sebuah stadion dengan beberapa pasukan berbaris di sebuah stadion di bawahnya.
Satu helikopter tampaknya menabrak rotor belakang helikopter lainnya sebelum keduanya jatuh ke tanah.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Para kru helikopter sedang berlatih untuk perayaan Hari Angkatan Laut minggu depan yang dimulai pada tanggal 3 Mei.
Malaysia telah mengalami sejumlah kecelakaan helikopter selama dekade terakhir.
Pada tahun 2015, Jamaluddin Jarjis, yang saat itu menjadi duta besar Malaysia untuk Amerika Serikat dan mantan menteri pemerintah, termasuk di antara lima orang yang tewas ketika helikopter yang mereka tumpangi jatuh ke hutan di negara bagian Selangor tengah.
Setahun berikutnya, enam orang tewas ketika helikopter yang mereka tumpangi jatuh di negara bagian Sarawak, Kalimantan. Korban tewas termasuk Wakil Menteri Perkebunan dan Komoditas Noriah Kasnon.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Pada tahun 2020, dua orang tewas setelah dua helikopter saling bertabrakan dan jatuh di sebelah timur Kuala Lumpur.
Pada bulan Agustus 2023, sepuluh orang tewas setelah sebuah jet pribadi jatuh di jalan raya di sebelah barat kota. Korban tewas termasuk seorang politisi senior dari negara bagian Pahang dan ajudannya, serta dua orang di lapangan.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas