Tepi Barat, MINA – Sebuah kelompok hak asasi manusia Palestina mengatakan bahwa pasukan penjajah Israel telah menahan total 108 wartawan dari Gaza dan Tepi Barat yang diduduki sejak melancarkan serangan ke Gaza setahun yang lalu.
Addameer, sebuah asosiasi yang mengadvokasi tahanan dan hak asasi manusia bagi para jurnalis di Palestina, seperti diberitakan Aljazeera mengatakan, setidaknya 58 wartawan masih berada dalam tahanan Israel, termasuk enam wartawan perempuan dan 22 wartawan dari Gaza yang identitasnya telah dikonfirmasi.
Sebanyak 16 dari jurnalis tersebut ditahan di bawah penahanan administratif. Secara keseluruhan, lebih dari 9.000 perintah penahanan administratif telah dikeluarkan sejak 7 Oktober tahun lalu, mulai dari perintah baru hingga perpanjangan, termasuk perintah terhadap anak-anak dan perempuan, tambahnya.
Hezbollah ubah taktik
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Sementara itu, Hezbollah mengatakan bahwa mereka telah mengarahkan beberapa rudal mereka ke pangkalan Glilot, yang terletak di pinggiran Tel Aviv. Gilot merupakan markas besar Mossad, badan intelijen Israel, dan ini bukan pertama kalinya Hezbollah mencoba menyerang daerah ini.
Kemarin, Hezbollah meluncurkan sejumlah rudal jarak menengah ke kota pelabuhan Haifa dan berhasil menembus sistem pertahanan Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi