Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

13.500 Warga Suriah Tinggalkan Lebanon, Kembali ke Negaranya

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - Jumat, 27 September 2024 - 05:21 WIB

Jumat, 27 September 2024 - 05:21 WIB

29 Views

Pengungsi Suriah menunggu di Arsal, Lebanon untuk kembali ke Suriah. (Foto: Anadolu)

Beirut, MINA – Menteri dalam Negeri Lebanon Bassam Mawlawi mengatakan, sekitar 13.500 warga Suriah telah meninggalkan Lebanon menuju negaranya sejak dimulainya serangan udara Israel pada Senin lalu.

“Ada 13.500 warga Suriah yang meninggalkan Lebanon untuk kembali ke Suriah,” kata Bassam Mawlawi dalam konferensi pers di Beirut pada Kamis (26/9), Anadolu melaporkan

Lebanon menampung 1,8 juta pengungsi Suriah, sekitar 900.000 orang di antaranya terdaftar di badan pengungsi PBB (UNHCR).

Mawlawi menjelaskan, sekitar 70.100 orang telah berlindung di 533 tempat penampungan di Lebanon karena serangan Israel yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel

“Ada juga tempat penampungan di wilayah Bekaa di Lebanon timur yang diperuntukkan bagi warga Suriah,” tambahnya.

Israel telah menggempur Lebanon sejak Senin pagi, menewaskan sedikitnya 640 orang dan melukai lebih dari 2.500 lainnya, menurut angka yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan.

AS, Uni Eropa, dan sembilan negara lain mendesak Israel dan Hizbullah pada Rabu malam untuk menyetujui gencatan senjata selama 21 hari di tengah meningkatnya perang lintas perbatasan mereka.

Terkait ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah laporan media bahwa ia menyetujui usulan gencatan senjata, dan mengatakan bahwa ia memerintahkan tentaranya untuk terus menyerang Lebanon dengan kekuatan penuh.

Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis

Perdana Menteri juga mengatakan bahwa perang Israel di Gaza akan terus berlanjut “sampai semua tujuan perang tercapai.”

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam bentrokan lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan hampir 41.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak.

Masyarakat internasional telah memperingatkan serangan terhadap Lebanon, karena serangan tersebut meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik Gaza secara regional. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Palestina
Timur Tengah