29 Tokoh Pemuda Indonesia Ikuti Muslim Youth Exchange Camp 2018 di Taiwan

Jakarta, MINA – Sebanyak 29 tokoh muda Islam Indonesia dari berbagai profesi akan mengikuti Muslim Youth Exchange Camp for Southeast Asian Countries di Taiwan pada 22-28 Juli 2018.

Peserta dari kegiatan yang diadakan atas undangan Menteri Luar Negeri Taiwan tersebut adalah tokoh muda muslim yang lolos seleksi ketat di Negara-negara Asia Tenggara antara lain Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia, serta berbagai negara di dunia.

Sebanyak 29 peserta Indonesia yang mengikuti kegiatan tersebut salah satu diantaranya Kepala Peliputan Kantor Berita Mi’raj News Agency (MINA), Rana Setiawan, yang juga aktif dalam kegiatan terkait Palestina, kemanusiaan, dan isu-isu halal.

Direktur Divisi Media Informasi Perwakilan Kantor Ekonomi dan Dagang Taipei () Indonesia di Jakarta, Kendra Chen, menjelaskan, kegiatan bertajuk “2018 Taiwan Muslim Youth Exchange Camp (MYEC) for Southeast Asian Countries” ini merupakan program yang baru digelar kali kedua dalam rangka usaha pemerintah Taiwan mendorong Kebijakan Baru ke Arah Selatan.

“Tujuan dari program ini sebagai platform bagi pemuda Muslim negara yang diundang dan pemuda Taiwan agar dapat saling berinteraksi dan saling memahami,” kata Kendra Chen saat acara pengarahan program di Jakarta, Rabu (18/7).

Dia juga mengatakan, selama program ini, peserta juga akan memperoleh pengetahuan yang lebih baik tentang perkembangan industri halal dan budaya Muslim di Taiwan.

“Hubungan Republic of China (Taiwan) dengan Indonesia selama ini cukup kuat. Dan kami ingin meningkatkan lagi kualitas hubungan itu, ke arah yang lebih substansial,” sambungnya.

Hubungan baik kedua negara mulai dibangun pada 1970, ditandai dengan pembukaan TETO di Jakarta. Selama ini hubungan baik itu lebih fokus pada sektor ekonomi, pendidikan dan tenaga kerja.

Kendra mengatakan, TETO juga mendorong agar masyarakat hubungan masyarakat kedua negara (people to people) juga semakin kuat.

Menurut Kendra, saat ini lebih dari 300 ribu Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Taiwan. Kelompok Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Taiwan sebanyak 270 ribu orang, dan mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di negeri bunga lili itu sebanyak 7.000 orang. Lalu puluhan ribu lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga Taiwan. Adapun warga Taiwan di Indonesia sekitar 20 ribu orang.

Program yang diselenggarakan ini, sebutnya, sejalan dengan kebijakan baru pemerintah Taiwan untuk merangkul tetangga mereka di selatan, terutama yang berada di kawasan Asia Tenggara.

“Dan tentu saja negara utama di Asia Tenggara adalah Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam,” ujarnya.

Selain partisipan dari Indonesia, di dalam program MYEC itu juga dilibatkan puluhan peserta dari Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Para peserta akan mendapat kesempatan untuk merasakan kehidupan di Taiwan dan mempelajari sejarah serta sistem sosial yang berlaku di sana.

Peserta juga akan mengunjungi komunitas Muslim di Taiwan dan Masjid Raya di Taipei.(L/R01/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Comments are closed.