Gaza City, 20 Shafar 1435/23 Desember 2013 (MINA) – Sebuah pertemuan antar petinggi tiga faksi membahas rekonsiliasi nasional Palestina digelar di Jalur Gaza pada sabtu (21/12) lalu.
Hamas menyerukan pertemuan dengan Front Rakyat Untuk Pembebasan Palestina (PFLP) dan Front Demokrasi untuk Pembebasan Palestina (DFLP) untuk membahas cara-cara agar rekonsiliasi dengan Otoritas Palestina dapat dicapai.
Sementara PFLP menyerukan Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas segera membentuk pemerintah persatuan dan mengadakan pemilihan umum dalam enam bulan ke depan, Ma’an News melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Senin (23/12).
Para pemimpin juga membahas program untuk perwakilan berimbang dari setiap faksi di dewan legislatif, serikat pekerja, dan lembaga lainnya.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Hadir pada pertemuan tersebut para petinggi di antaranya; Ghazi Hamad, Sami Abu Zuhri, Abu Bakr Nofal, dan Jamal Abu Hashim dari Hamas; Rabah Mhanna, Kayed al-Ghoul, dan Mohammad Touman dari PFLP; Saleh Zeidan dan Saleh Nasser dari DFLP.
Sebelumnya, Pada Kamis (19/12) lalu, pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Mohammad Shtayyeh mengatakan, mereka telah siap untuk melakukan rekonsiliasi dengan Hamas dengan cara apapun.
Pada hari yang sama, Perdana Menteri pemerintah Gaza Ismail Haniyah meminta Abbas untuk bertemu dengan Hamas dalam membahas rekonsiliasi sesuai dengan kesepakatan yang dicapai di Kairo pada tahun 2012.
Perpecahan antara Fatah dan Hamas dimulai pada tahun 2006, saat Hamas memenangkan pemilu legislatif Palestina. Pada tahun berikutnya, bentrokan meletus antara dua faksi, sehingga Hamas menguasai Jalur Gaza dan Fatah mengendalikan wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Faksi-faksi Palestina telah berupaya mencapai rekonsiliasi nasional selama bertahun-tahun, namun upaya mereka selalu terhenti karena perpecahan antar faksi. Paling baru pada tahun 2012, saat mereka menandatangani dua perjanjian –satu di Kairo, Mesir, dan yang berikutnya di Doha, Qatar– sampai saat ini belum pernah sepenuhnya diimplementasikan.
Gerakan Perlawanan Islam Hamas akhir-akhir ini telah melibatkan seluruh faksi di Palestina pada kegiatan administrasi pemerintahan Jalur Gaza, hal itu dilakukan demi mengamankan Jalur Gaza dan melanjutkan rekonsiliasi dengan otoritas Palestina yang sempat terhenti.
Hamas berusaha memperkokoh persatuan internal Jalur Gaza, salah satunya dengan cara melakukan parade militer di Jalur Gaza, untuk menunjukkan kesiapan mereka dalam membela Jalur Gaza dari serangan penjajah Israel. (T/P015/P02)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Mi’raj News Agency (MINA)