Jakarta, 18 Rajab 1437 / 26 April 2016 (MINA) – Kementerian Agama telah membuka pendaftaran Program Beasiswa Tahfizh Al-Qur`an (PBTQ) Tahun 2016 mulai tanggal 01 April dan berakhir 30 April 2016.
“Disamping secara online melalui situs www.uicci.org, bagi para santri yang belum bisa mengakses internet dapat mendaftarkan diri secara offline pada Kantor Kementerian Agama Propinsi setempat,” terang Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Mohsen. Demikian keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic Mews Agency (MINA).
Mengenai Beasiswa ini, Mohsen menerangkan bahwa PBTQ ini dilaksanakan dalam dua kelompok program yaitu Program Tahfizh Kelompok Usia 18-22 Tahun dan Program Tahfizh Kelompok Usia 13-18 Tahun.
“Program Tahfizh Kelompok Usia 18-22 tahun ditujukan bagi mereka yang telah menyelesaikan hafalan al-Qur`an 30 Juz dan telah memiliki dasar pengetahuan Bahasa Arab. Program Tahfizh Kelompok Usia 13-18 tahun ditujukan bagi yang hafal minimal Juz `Amma (Juz 30). Kedua kelompok tersebut tentunya wajib mensyaratkan lancar membaca al-Qur`an sesuai kaidah membaca al-Qur`an yang baik dan benar,” jelasnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Seleksi PBTQ yang dilakukan oleh Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren kali ini, lanjut Mohsen, dilakukan secara serempak pada delapan propinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Aceh dan Kalimantan Tengah.
PBTQ yang telah berjalan selama enam tahun sejak 2010 ini adalah follow up kerjasama antara Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama dengan Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam Indenesia-Turki, United Islamic Cultural Centre of Indonesia-Turkey (UICCI).
“Program ini bertujuan menghasilkan santri penghafal Al-Qur`an 30 juz, memiliki kemampuan bidang Qira`at al-Qur`an, Kajian ilmu-ilmu Keislaman (Aqidah, Akhlaq, Tasawwuf, Fiqh, Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab, dan Bahasa Turki),” tambahnya.
Dari angkatan 2010-2015, sudah 1.296 santri mengikuti program ini. Para santri mengikuti pendidikan dua tahun di beberapa cabang Pesantren Sulaimaniyah di Indonesia, kemudian diseleksi untuk mengikuti pendidikan 3 tahun di Turki. (T/ima/P2)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru