Riyadh, MINA – Sebagai bagian dari edisi ketujuh Festival Unta Raja Abdulaziz, yang diadakan di bawah slogan “Himt Tuwaiq” 130 km sebelah utara Riyadh, 30 wanita berpartisipasi dalam Balapan Unta Putri Nourah.
Para peserta akan tampil di hadapan panitia final yang terdiri dari juri dan penonton pada Sabtu, 7 Januari, dan kemudian diumumkan pemenangnya, Arab News melaporkan.
Fahd bin Falah bin Hathleen, Ketua Dewan Direksi Camel Club, menyetujui penamaan ras wanita pada edisi ini dengan nama Putri Nourah bint Abdulrahman, nama saudara perempuan pendiri Arab Saudi, Raja Abdulaziz.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh klub, pemberdayaan perempuan adalah tujuan utama di balik partisipasi mereka dalam festival tersebut.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Munirah Al-Meshkhas, mantan kontestan, menyatakan kebanggaannya menjadi satu-satunya spesialis media yang berpartisipasi dalam perlombaan wanita pertama di festival tahun lalu.
“Unta adalah bagian dari warisan agama, nasional dan populer (Kerajaan)… dan kami melihatnya di Arab Saudi sebagai simbol yang kami banggakan,” katanya kepada Arab News.
Festival ini secara konsisten melihat minat yang meningkat dan telah memperkenalkan orang-orang di seluruh dunia pada warisan budaya yang terkait dengan unta di wilayah tersebut.
Al-Meshkhas meminta penyelenggara festival untuk menambah jumlah balapan wanita di edisi berikutnya. Dia mengharapkan kompetisi yang kuat untuk perlombaan ini dan berjanji untuk berpartisipasi tahun depan segera setelah dia menemukan “pendukung keuangan yang kuat.”
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Nada Al-Busaily, salah satu kontestan, mengikuti perlombaan tahun ini dengan seekor unta bernama Shaqha.
“Tujuan saya adalah memperkenalkan putri saya pada pengalaman ini, karena unta adalah simbol warisan Saudi, dan kami bercita-cita melalui partisipasi kami untuk memupuk warisan ini di antara anak-anak kami,” katanya.
“Unta adalah investasi yang menjanjikan, dan saya mendorong putri saya untuk memasuki bisnis ini, karena ini adalah bidang yang menjanjikan mengingat dukungan pemerintah saat ini kepada perempuan,” tambahnya.
Perlombaan wanita disetujui untuk pertama kalinya dalam edisi keenam festival ketika perlombaan individu wanita diadakan untuk unta Maghatir dari semua warna.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Setiap wanita berpartisipasi hanya dengan satu unta. Setelah penyortiran awal, 10 peserta yang dihadirkan ke panitia juri dinyatakan lolos. Lima peserta kemudian menang. (T/RI-1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan