Amman, MINA – Sebanyak 66 anggota parlemen Yordania, Kamis malam (27/10) mendesak pemerintah negaranya untuk mengusir duta besar Israel dari Amman dan menarik duta besar Yordania dari Tel Aviv, sebagai tanggapan atas pembantaian tentara pendudukan terhadap rakyat Palestina.
Dalam sebuah memorandum parlemen, seperti dilaporkan Quds Press, para deputi parlemen menegaskan, “kejahatan terus-menerus pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina, terkini di kota Nablus, di Tepi Barat utara, mengancam keamanan regional dan nasional Yordania.”
Dalam memorandum parlemen, yang ditujukan kepada Ketua Parlemen Abdel Karim Al-Daghmi, Khalil Attia menyerukan pemerintah untuk bangkit dan tidak terbawa arus.
Memo juga menyatakan, “terorisme entitas Israel telah mencapai wilayah yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan penargetannya terhadap putra-putra rakyat Palestina yang heroik, dan bahkan berencana merusak semua kesucian bangsa dan rakyat Yordania.”
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Pernyataan menambahkan, “tidak ada gunanya lagi mematuhi proses perdamaian atau kesepakatan perjanjian, juga tidak ada proses normalisasi yang hanya menjadi mesin untuk merugikan tanah air Yordania.
Para anggota parlemen mengatakan, pembantaian di Nablus merupakan agresi brutal Israel, dan menyerukan kepada pemerintah Yordania segera bertindak dan bergerak tanpa ragu-ragu dengan masyarakat internasional dan badan-badan yang kompeten untuk menghentikan agresi serta memberikan perlindungan terhadap rakyat Palestina.
Memorandum parlemen juga menyatakan harapannya terhadap KTT Arab berikutnya, yang akan diadakan di Aljazair, awal November mendatang, untuk mengambil keputusan mencegah agresi Zionis dan memutuskan hubungan dengan musuh yang tidak menghormati perjanjian. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi