London, 30 Jumadil Akhir 1436/19 April 2015 (MINA) – Penelitian di Inggris menyebutkan, wanita muslimah ternyata menghadapi perlakuan dideskriminasi di tempat kerjanya dibandingkan wanita Kristen kulit putih, meskipun mereka memiliki kualifikasi dan kemampuan bahasa yang sama.
Menurut Dr Nabil Khattab, peneliti di Universitas Bristol, pada konferensi tahunan British Sociological Association Inggris di Glasgow, Sabtu (18/4), sekitar 70 persen Muslimah Inggris dinilai gagal dalam bekerja, Muslim Village melaporkan.
Dr. Khattab menganalisis sampel 2.643 dari survei Angkatan Kerja Nasional, untuk membandingkan tingkat mereka yang bekerja tanpa hasil. Sampel untuk membandingkan wanita dengan tingkat pendidikan dan bahasa kemampuan yang sama, hubungannya dengan status perkawinan, jumlah anak dan keyakinan agama.
Dia menyimpulkan, bahwa wanita Muslimah 71 persen lebih menjadi pengangguran dibandingkan perempuan Kristen kulit putih, meskipun mereka memiliki tingkat keterampilan dan bahasa pendidikan yang sama.
Baca Juga: Muslimah Produktif: Rahasia Mengelola Waktu di Era Digital
Sementara wanita Hindu, 57 persen lebih menjadi pengangguran dibandingkan wanita Kristen kulit putih.
“Mereka mengenakan jilbab atau simbol-simbol agama, yang membuat mereka lebih terlihat, dan dengan demikian terkena deskriminasi yang lebih besar,” ujarnya.
Survei Angkatan Kerja Nasional baru-baru ini juga menunjukkan, tingkat pengangguran di kalangan wanita Muslimah adalah 18 persen, dibandingkan dengan 9 persen untuk perempuan Hindu, dan 4 persen untuk perempuan Kristen kulit putih.
“Kegiatan ekonomi di kalangan wanita Muslimah di Inggris jauh lebih rendah daripada kelompok mayoritas,” kata Dr. Khattab.
Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Bahagia: Kunci Kesuksesan Muslimah di Rumah
Dia menambahkan bahwa kejelasan dari latar belakang agama perempuan Muslimah kemungkinan menjadi faktor kunci dalam menjelaskan pengecualian mereka.
Hal ini sebelumnya telah dikaitkan dengan wanita Muslimah yang berpendidikan kurang baik dan kurang fasih berbahasa Inggris. Tetapi Khattab mengatakan data itu menunjukkan perbedaan tersebut kemungkinan oleh deskriminasi majikan. (T/P005/Imt/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Peran Muslimah di Akhir Zaman: Ibadah, Dakwah, dan Keluarga