Abbas Bertemu Raja Salman Bahas Upaya Perdamaian dan Rekonsiliasi

Riyadh, MINA – Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas bertemu dengan Raja Saudi Salman di Riyadh pada Selasa (7/11) membahas upaya perdamaian Amerika Serikat dan perkembangan rekonsiliasi.

Abbas tiba di ibu kota Arab Saudi pada Senin malam setelah melakukan kunjungan singkat ke Mesir, di mana dia bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan menghadiri sebuah konferensi internasional.

“Presiden Abbas menginformasikan tentang perkembangan terakhir terkait isu Palestina, upaya AS untuk memajukan proses perdamaian dan rekonsiliasi nasional,” demikian laporan Wafa.

Sejak Presiden AS Donald Trump menjabat pada bulan Januari, pejabat AS telah bertemu dengan para pemimpin Israel, Palestina dan Arab dalam puluhan kesempatan sebagai upaya untuk menghidupkan kembali perundingan perdamaian.

Sementara itu pada pertengahan Oktober lalu, Mesir menengahi kesepakatan antara Fatah dan Hamas untuk rekonsiliasi dan mengembalikan otoritas pemerintahan di Jalur Gaza, yang dikuasai Hamas sejak 2007, pada pemerintah otorita Palestina dipimppin Abbas yang berpusat di Ramalah.

Dalam pertemuan mereka, Abbas dan Salman juga membahas hubungan bilateral kedua negara.

Sejak awal 1990-an, Arab Saudi telah menyumbang ratusan juta dolar AS untuk Palestina.

Salman juga menegaskan “dukungan Arab Saudi untuk isu Palestina di semua forum internasional dan menyediakan semua yang dibutuhkan untuk membangun sebuah negara Palestina merdeka dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya,” laporan The Jerusalem Post.

Arab Saudi telah lama menganjurkan inisiatif perdamaian Arab sebagai kerangka kerja untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Inisiatif tersebut meminta Israel untuk menerima pendirian sebuah negara Palestina di sepanjang perbatasan 1967 dan sebuah “solusi yang adil untuk masalah pengungsi Palestina” berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 194.

Abbas juga diagendakan bertemu dengan Putra Mahkota Muhammad bin Salman pada Selasa malam (7/11). (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)