Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak PBB untuk menghentikan langkah Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan Kedutaan Besar ke Yerusalem.
Abbas mengirim surat pada Rabu (7/12) sesaat setelah pengumuman Trump, yang mendesak Sekjen PBB untuk meminta campur tangan Dewan Keamanan PBB (UNSC) menghentikan hal itu.
Dalam suratnya, Abbas mengatakan, “ini akan mengakhiri proses perdamaian,” Maan News melaporkan yang dikutip MINA.
Padahal, ia menambahkan, Trump dan pemerintahnya telah berusaha untuk menghidupkan kembali pada tahun pertama kepresidenannya, bahwa “rencana perdamaian tertinggi” akan diumumkan segera .
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Setelah berhari-hari maraknya spekulasi mengenai apakah AS akan memindahkan kedutaan Israelnya dari Tel Aviv ke Yerusalem, Trump mengadakan pembicaraan tilpon dengan Abbas dan mengkonfirmasi niatnya untuk memindahkan kedutaannya.
Harian Israel Haaretz mengutip Nabil Shaath, pejabat senior Palestina, mengatakan “induk dari semua kesepakatan perdamaian ada di sini, di Yerusalem.”
Abbas, Raja Yordania, dan beberapa pemimpin dunia lainnya termasuk pemimpin beberapa negara barat sekutu AS, memperingatkan konsekuensi berbahaya dan ketidakstabilan di wilayah tersebut jika Trump tidak menghentikan langkahnya.
Saat ini beberapa negara hanya memiliki kantor perwakilan pada tingkat konsulat di Yerusalem untuk melayani warga yang tinggal di wilayah Palestina, sedangkan kedutaan besar negara-negara itu untuk Israel berada di Tel Aviv, yang diakui oleh masyarakat internasional sebagai ibu kota Israel.
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat
Yerusalem telah menjadi titik fokus konflik Israel-Palestina selama beberapa dekade, dengan berbagai ketegangan yang timbul atas ancaman Israel mengenai status situs keagamaan non-Yahudi di kota tersebut, melalui pembangunan permukiman ilegal, penghancuran massal rumah-rumah warga Palestina serta yahudisasi dan penodaan Masjid Al-Aqsha. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Larang Renovasi Masjid Al-Aqsa oleh Wakaf Islam