Ramallah, MINA – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan selama panggilan telepon dengan Paus Fransiskus, penting untuk memulai proses politik yang mengakhiri pendudukan Israel atas Palestina, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Dalam percakapan telepon pada Senin (11/10), Presiden Abbas memberi tahu Paus Fransiskus tentang perkembangan terbaru dari perjuangan Palestina, kebutuhan untuk menghentikan permusuhan para pemukim dan pasukan pendudukan Israel di Yerusalem, terutama penyerbuan ekstremis ke Masjid Al-Aqsa dan tidak menghormati status quo situs bersejara dan tempat suci.
Dia juga memperingatkan terhadap pembongkaran rumah dan pengusiran paksa warga Palestina dari rumahnya di lingkungan Sheikh Jarrah dan Silwan di Yerusalem Timur, WAFA melaporkan.
Presiden Abbas sangat menghargai hubungan persahabatan dan kerja sama yang ada dengan Paus dan Vatikan dalam rangka membangun fondasi stabilitas dan perdamaian di kawasan, menekankan komitmen pihak Palestina untuk perdamaian berdasarkan resolusi PBB dan di bawah naungan Kuartet Internasional.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Presiden juga menekankan perlunya mematuhi pelaksanaan perjanjian yang ditandatangani, menyoroti pentingnya menjaga keamanan dan supremasi hukum serta menjaga kehadiran Kristen di Tanah Suci dan mempromosikan toleransi.
Sementara itu, Paus Fransiskus mengatakan: “Kita semua menginginkan solusi dua negara, dan Yerusalem Timur adalah ibu kota Negara Palestina. Ini adalah jalan yang benar karena itu adalah jalan menuju perdamaian.”
Dia juga mengungkapkan kebahagiaan bisa terus berkomunikasi dengan Presiden Abbas sebagai Presiden Palestina.
Ia menegaskan, dia akan terus berdiri di sisi Presiden Abbas dan melakukan upaya untuk mencapai perdamaian. (T/RI-1/B04)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Mi’raj News Agency (MINA)