Abbas Mengatakan kepada Biden Siap Berdamai dengan Israel

Bethlehem, MINA – Presiden Palestina pada hari Jumat (15/7) mengatakan, dia siap mengulurkan tangannya ke Israel untuk memulai kembali perundingan damai.

“Peluang untuk solusi dua negara di perbatasan 1967 mungkin hanya tersedia hari ini, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan,” kata Abbas dalam konferensi pers bersama Presiden AS di kota Bethlehem, Tepi Barat, demikian dikutip dari Anadolu.

“Saya mengulurkan tangan saya kepada para pemimpin Israel untuk berdamai,” tambahnya.

Abbas juga menyerukan untuk mengakhiri pendudukan Israel selama beberapa dekade di wilayah Palestina, dan memungkinkan orang Palestina untuk mendapatkan “hak sah” mereka berdasarkan resolusi internasional.

Pemimpin Palestina itu mengatakan Israel dapat diterima untuk hidup damai dengan tetangganya di kawasan itu, dengan berdirinya negara Palestina.

Abbas juga menyerukan pembukaan kembali Konsulat AS di Yerusalem Timur dan menghapus payung Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dari daftar teroris AS.

Presiden Palestina dalam kesempatan itu juga menyerukan untuk membawa para pembunuh jurnalis Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh, ke pertanggungjawaban.

Abu Akleh, 51, seorang jurnalis Palestina-Amerika yang bekerja untuk jaringan Al Jazeera yang berbasis di Doha, ditembak mati pada 11 Mei saat meliput serangan militer Israel di dekat kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Sementara pejabat Palestina dan Al Jazeera menuduh Israel membunuh reporter itu, Tel Aviv membantah bertanggung jawab.

Biden tiba di Israel pada hari Rabu dalam perjalanan resmi pertamanya ke kawasan Timur Tengah, di mana ia menjanjikan perlindungan AS kepada Israel. Dia berangkat ke Arab Saudi pada Jumat malam. (T/R7/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)