Ramallah, 6 Rabi’ul Awwal 1435/8 Januari 2014 (MINA) – Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas memuji keputusan yang diambil Perdana Menteri Palestina di Gaza Ismail Haniyah mengenai rekonsiliasi nasional.
Sebelumnya, Haniyah mengumumkan beberapa langkah terkait Fatah yang dibawahi Otoritas Palestina di Ramallah. Dia memaafkan semua anggota Fatah yang melarikan diri dari Jalur Gaza setelah bentrokan dengan Hamas pada 2007 dan mengatakan Hamas akan mengizinkan semua anggota parlemen Fatah untuk mengunjungi Gaza tanpa batasan apapun.
Berbicara melalui telepon, Abbas memuji perdana menteri dan mengatakan langkah yang Haniyah ambil memberi “kontribusi nyata untuk rekonsiliasi nasional,” Middle East Monitor (MEMO) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Kedua pemimpin membahas mekanisme untuk mengakhiri pembagian antara wilayah Palestina yang diduduki penjajah Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Pemerintah Hamas, Haniyah menegaskan, siap untuk melakukan apa yang diperlukan untuk memfasilitasi proses rekonsiliasi.
Sebelumnya, juru bicara Fatah, Ahmad Assaf, mengatakan dalam sebuah pernyataan, Senin (6/1), pejabat Fatah Azzam Al-Ahmad, penanggung jawab pembicaraan rekonsiliasi, telah berbicara dengan rekannya dari Hamas, Mousa Abu Marzouq di tempat tidak disebutkan, Ahad (5/1), dalam rangka mewujudkan rekonsiliasi kedua fihak.
Kedua pihak menindaklanjuti diskusi yang dimulai di Doha, Qatar, 7 Februari 2012, antara Azzam Al-Ahmad dengan Pemimpin Hamas Khalid Misy’al, membuka jalan rekonsiliasi antara kedua belah pihak semakin mudah.
Pernyataan Assaf itu menyusul munculnya laporan yang menyatakan, Hamas dan Fatah telah mencapai kesepakatan mengenai pemerintah persatuan. Dia menegaskan, belum ada kesepakatan dicapai hingga saat ini, sementara menekankan bahwa upaya menuju kesepakatan itu sedang berlangsung .
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
“Hati kami terbuka dan kami menyambut baik dengan tangan terbuka lebar untuk persatuan nasional,” kata Assaf. (T/P014/E1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel