Jakarta, MINA – Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan membuat proyek pertama 500 hektare sawah padi. Program kerja sama ini didanai seluruhnya oleh dana wakaf.
Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin mengatakan, ACT, Global Wakaf, Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I) dan Gema Petani akan membuat proyek pertama 500 hektare sawah padi.
“Kita mempunyai program wakaf pangan, dari sawah ini nanti padi masuk ke Lumbung Beras Wakaf. Gabah akan digiling yang hasilnya nanti akan didistribusikan kepada masyarakat termasuk petani yang belum sejahtera,” kata Ahyudin dalam diskusi kebangsaan bertajuk “Wakaf, Energi Kedaulatan Pangan Bangsa” di Jakarta Selatan, Kamis (29/10).
Ahyudin mengatakan, bahwa era peradaban telah terjadi sejak fase Islam berkembang di Madinah. Masyarakat diberdayakan secara ekonomi dan sosial melalui wakaf hingga mendapatkan kedaulatan yang paripurna.
Baca Juga: Presiden Prabowo Bertekad Perangi Kebocoran Anggaran
“Apabila dikelola dengan baik, wakaf akan menciptakan peradaban yang tinggi dan baik di masa sekarang,” kata Ahyudin.
Menurutnya, wakaf bisa mendorong manusia untuk saling mandiri, memberi, dan mencontoh keteladanan umat terdahulu dalam bermasyarakat dan bernegara. Wakaf juga termasuk instrumen keuangan tertinggi dalam sistem keuangan karena berdampak pada tujuan ekonomi dan sosial.
“Jika ekonomi umat tercipta dengan sangat baik, dan kehidupan sosial antar manusia maka inilah cikal bakal peradaban, Ayok kita gerakan wakaf dan perjuangkan kedaulatan pangan umat,” ujar Ahyudin.
Dampak dari pendemi Covid-19 mulai menyoroti pangan dan pertanian tetap mampu mendukung kebutuhan bangsa. Ketahanan pangan menjadi isu yang diseriusi, bahkan masuk ke dalam pembahasan saat Hari Pangan Sedunia. (L/R4/RS2)
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Basah
Mi’raj News Agency MINA
Baca Juga: Prof Yon Mahmudi: Israel Dapat Keuntungan dari Krisis Suriah Saat Ini