ACT Salurkan Bantuan Paket Pangan ke Yaman

Spanduk Bantuan pangan ACT (foto:dok/ACT)

Sana’a, MINA – yang terjadi di Yaman mendorong lembaga kemanusiaan asal Indonesia, Aksi Cepat Tanggap () mendistribusikan bantuan kemanusiaan dalam bentuk paket pangan.

“Paket pangan yang dibagikan kepada penduduk Sana’a berupa kebutuhan pokok, terdiri dari tepung, beras, minyak sayur, gula, dan kacang-kacangan kepada warga Sana’a yang akan terus dilakukan dalam tiga bulan ke depan,” demikian siaran pers ACT kepada MINA, Ahad (21/7).

Selain kerawanan pangan, konflik juga berdampak langsung pada ekonomi Yaman sehingga semakin memperburuk krisis pangan Yaman.

Harga makanan meroket, belum lagi jumlah pengangguran melonjak sehingga makanan pokok tidak terjangkau bagi banyak penduduk Yaman.

“Harga pangan yang tinggi akhirnya memaksa penduduk Yaman mengatur strategi agar tetap bisa makan. Mereka beralih ke makanan yang kurang disukai dan lebih murah atau mengurangi porsi makanan mereka,” lanjutnya.

Menurut laporan Andi Noor Faradiba, tim Global Humanity Response (GHR)-ACT, sekitar 3,34 juta orang dari 21 provinsi di Yaman terpaksa mengungsi sejak konflik terjadi. Sekitar 85 persen pengungsi internal berasal dari Provinsi Taiz, Hajjah, Sana’a City, Sa’ada, dan Sana’a.

“Mereka adalah warga sipil yang tinggal di daerah Sana’a. Lingkungan tempat tinggal mereka menjadi sasaran serang pihak yang berkonflik pada Ramadan lalu,” kata Andi.

Ia melanjutkan, krisis pangan ini juga dipengaruhi berkurangnya produksi pangan lokal. Sebelum konflik, sekitar 25 persen makanan diproduksi di dalam negeri. Pada 2017, angka itu menurun hingga kurang dari 20 persen.

Sementara itu, produksi pangan domestik pada tahun 2018 diperkirakan telah turun lebih jauh.

Sebagai lembaga kemanusiaan terdepan, ACT tidak hanya mendistribusikan bantuan ke Yaman, namun juga terus membersamai warga yang menjadi korban konflik di berbagai belahan bumi lainnya, misalnya Gaza, Uighur, Suriah, dan lainnya. (T/Sj/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)