Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AI: Putri Pemimpin Ikhwanul Muslimin Disiksa di Penjara Mesir

Syauqi S - Jumat, 22 November 2019 - 23:39 WIB

Jumat, 22 November 2019 - 23:39 WIB

6 Views ㅤ

Aisha el-Shater. MEMO

Kairo, MINA – Lembaga Amnesty International (AI) menuduh pihak penjara Mesir telah menyiksa putri seorang pemimpin senior kelompok Ikhwanul Muslimin dan tidak memberikannya perawatan medis.

Kelompok hak asasi yang berbasis di London, Inggris, itu merilis pernyataan pada Kamis (21/11) yang menyesalkan kondisi tidak manusiawi dan kasar tempat Aisha el-Shater telah ditahan sejak penangkapannya pada November 2018.

Pernyataan itu menambahkan, perempuan 39 tahun itu menderita penyakit darah langka yang memerlukan rawat inap segera. Demikian Daily Sabah melaporkan.

Aisha adalah putri Khairat el-Shater, yang sejak lama dipandang sebagai pemimpin paling kuat Ikhwanul Muslimin. Dia telah dipenjara sejak 2013 setelah kudeta militer terhadap presiden Mesir pertama dan satu-satunya yang terpilih secara demokratis, Mohamed Morsi.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Kelompok itu mengatakan, Aisyah telah mengalami pemukulan dan kejut listrik yang parah saat dalam penahanan.

Najia Bounaim dari Amnesty International juga mendesak pihak berwenang untuk mengakhiri kurungan isolasi Aisha.

Mesir telah mengalami tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap perselisihan sejak Presiden Abdel-Fattah el-Sissi berkuasa pada 2014. Pihak berwenang Mesir telah melakukan tindakan keras tanpa henti terhadap perbedaan pendapat, menewaskan ratusan pendukung Ikhwanul Muslimin dan mengirim ribuan orang lainnya ke penjara dengan tuduhan menghasut kekerasan.

Aktivis menganggap represi yang dilakukan rezim Mesir saat ini sebagai yang terburuk sepanjang sejarah modern Mesir. (T/R11/RI-1)

Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza   

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Afrika