AKADEMISI MUSLIM KECAM AGRESI ISRAEL DI GAZA

Istanbul, 24 Ramadhan 1435/22 Juli 2014 (MINA) –Akademisi Muslim di Irak, , Mesir dan Turki, bersama-sama mengecam agresi di Jalur Gaza dan mengatakan, Israel harus “bertanggung jawab” atas pembantaian warga Palestina di Jalur Gaza.

“Persatuan membawa kemenangan, jadi saya mengajak semua kelompok di Gaza bersatu. Rakyat Palestina harus terus melakukan perlawanan,” kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Cendekiawan Palestina Dr Nawaf Al Takruri yang membacakan deklarasi bersama atas nama ulama selama konferensi pers di markas Yayasan Bantuan Kemanusiaan IHH di Istanbul, Turki, Senin.

Takruri menyatakan, para akademisi Muslim tidak menginginkan kesepakatan dengan Israel, tetapi mengatakan mereka hanya akan menerima satu kesepakatan yang akan menjamin perlindungan hak-hak seluruh warga Gaza itu.

Sekjen juga menuntut Mesir segera membuka kembali gerbang perbatasan dengan Gaza, yaitu perbatasan Rafah.

Para akademisi juga menyerukan kepada semua umat Islam untuk meningkatkan suara mereka terhadap aksi kekejaman kaum  Zionis Israel dan melakukan aksi protes.

“Kami meminta instansi terkait untuk berusaha membebaskan Masjid Al-Aqsa dari penindasan Zionis,” kata , Kepala Uni Ahly Sunnah ScholarsTurki,  Abdulvahap Ekinci.

Mantan ketua International Union of Muslim Scholars, Prof Dr. Ahmet Agirakca mengatakan “perjuangan untuk Gaza akan berlanjut sampai pembebasan Al-Quds yang merupakan kiblat pertama umat Islam terwujud. “

“Sebagai ulama, kita harus menekan para pemimpin dunia. Mereka (Zionis Israel) sudah terlalu jauh dengan membunuh perempuan dan anak-anak. Allah akan meminta pertanggung jawaban kita karena tanpa melakukan tindakan apapun,” kata Dr. Hussein Semirai, perwakilanUniScholars Irak.

Anggota Uni Scholars Irak, Dr. Yahya Tai menyerukan boikot terhadap produk Israel dan negara-negara yang mendukung negara Yahudi itu.

“Israel harus menghentikan agresinya  jika tidak ingin terjadi eskalasi peperangan,” kata Presiden IHH, Bulent Yildirim.(T/Nidiya/EO2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Comments: 0