Washington, 3 Dzulhijjah 1435/27 September 2014 (MINA) – Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan, akan mengurangi jumlah personil kedutaanbesar-nya di Yaman, “akibat perkembangan situasi keamanan yang tidak terduga” di negara itu akhir-akhir ini.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Jennifer Psaki mengatakan, Jumat, AS mengambil langkah-langkah hati-hati karena situasi keamanan di Yaman akhir-akhir ini yang jadi semakin diramalkan, setelah jatuhnya ibukota Yaman, Sanaa, Ahad, ke tangan kelompok militan Anshar Allah, yang dikenal dengan nama “Houthi”.
Wanita itu menegaskan, kedutaan tidak akan menghentikan kegiatan meskipun dengan mengurangi staf, keamanan staf kami merupakan salah satu prioritas tertinggi di Departemen Luar Negeri AS”. Demikian dilaporkan Middle East Monitor (MEMO) yang diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
Psaki mengatakan, AS terus memonitor perkembangan di Yaman dan akan memberikan tanggapan sesuai dengan perkembangan situasi.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Dia menjelaskan, pelayanan konsuler di Kedubes AS di Yaman tetap berjalan seperti biasa meskipun ada pengurangan personil, namun ia mengimbau warga AS yang tinggal di Yaman untuk membatasi perjalanan yang tidak penting di negara tersebut,
Pada Ahad, ibukota pemerintahan Yaman, Sanaa, jatuh ke tangan kelompok militan Ansar Allah, yang dikenal di media massa sebagai Houthi.
Pemberontak Houthi mengambil kendali pusat pemerintahan lembaga terpenting khususnya, Dewan Menteri, markas besar Departemen Pertahanan, bangunan radio dan televisi, setelah protes, pemberontak Houthi menuntut pengunduran diri pemerintah dan membatalkan keputusan pemerintah menaikkan harga BBM
Di hari yang sama, Ahad itu, Presiden Yaman menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri kerusuhan di negara itu di depan utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Yaman, Jamal Benomar, perwakilan Houthi dan beberapa kekuatan politik di Yaman. (T/P002/P2)
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait