Baghdad, MINA – Anggota parlemen Irak akhirnya mendukung kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri baru Mohammed Shia al-Sudani, mengakhiri kebuntuan selama setahun.
Badan legislatif memberikan suara mendukung kabinet 21 anggota perdana menteri pada hari Kamis (27/10), Press TV melaporkan.
“Tim menteri kami akan memikul tanggung jawab pada periode kritis ini, di mana dunia menyaksikan perubahan, konflik politik dan ekonomi yang luar biasa,” kata kantor Sudani dalam sebuah pernyataan setelah pemungutan suara.
Perubahan itu akan “menambah tantangan baru ke negara kita, yang sudah menderita akumulasi krisis, yang memiliki dampak ekonomi, sosial, kemanusiaan, dan lingkungan pada warga kita,” tambahnya.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Pemungutan suara diadakan tepat satu pekan setelah parlemen memilih Abdul Latif Rashid sebagai presiden baru, yang langsung menunjuk Sudani sebagai perdana menteri.
Pemilihan Rashid berlangsung dengan latar belakang tiga kali kegagalan badan legislatif untuk memilih kepala negara.
Negara ini mengadakan pemilihan umum tahun lalu. Ulama populer Syiah Muqtada al-Sadr memenangkan kontes tersebut, tetapi gagal menggalang dukungan yang cukup untuk membentuk pemerintahan.
Sudani telah berjanji untuk mengadakan pemilu awal “dalam waktu satu tahun.”
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Perdana menteri baru, sementara itu, diharapkan untuk mengatasi korupsi yang mengakar di negara itu.
Angka resmi yang diterbitkan tahun lalu memperkirakan bahwa lebih dari $400 miliar telah hilang dari kas negara dalam hampir dua dekade yang telah berlalu sejak kejatuhan mantan Presiden Saddam Hussein pada 2003.
Menurut PBB, sekitar sepertiga dari 41 juta penduduk Irak sekarang hidup dalam kemiskinan, sementara sekitar 35 persen kaum muda menganggur. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama