Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AKIBAT PERANG, 16 JUTA WARGA YAMAN KRISIS AIR BERSIH

Rudi Hendrik - Selasa, 26 Mei 2015 - 17:34 WIB

Selasa, 26 Mei 2015 - 17:34 WIB

541 Views

Seorang warga Yaman berdiri di reruntuhan rumahnya yang hancur terkena seerangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi. (Foto: file Nahar Net)
Seorang <a href=

yaman/">warga Yaman berdiri di reruntuhan rumahnya yang hancur terkena seerangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi. (Foto: file Nahar Net)" width="300" height="169" /> Seorang yaman/">warga Yaman berdiri di reruntuhan rumahnya yang hancur terkena seerangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi. (Foto: file Nahar Net)

London, 8 Sya’ban 1436/26 Mei 2015 (MINA) – Hampir dua pertiga penduduk yang dilanda perang di Yaman tidak memiliki akses terhadap air bersih, usai dua bulan kampanye serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi.

Lembaga bantuan Oxfam yang berbasis di Inggris, Selasa (26/5), melaporkan, serangan udara dan pertempuran darat terus berlangsung.

Direktur Oxfam Yaman Rahmat Ommer mengatakan, kekurangan bahan bakar menjadikan tambahan tiga juta orang Yaman kini tanpa air minum, meningkatkan jumlah yaman/">warga Yaman tanpa pasokan air bersih dan sanitasi setidaknya menjadi 16 juta orang.

“Ini setara dengan populasi gabungan di Berlin, London, Paris dan Roma,” kata Rahmat Ommer dalam sebuah pernyataan, Nahar Net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Kelompok itu mengatakan, bahkan sebelum pertempuran meningkat, setengah penduduk negara miskin itu sudah tidak memiliki akses terhadap air minum yang bersih.

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Oxfam mengatakan, sepekan serangan udara dan pertempuran darat telah merusak sebagian besar jaringan air.

“Orang-orang dipaksa untuk minum air yang tidak aman, hasil dari disintegrasi sistem air lokal, membawa risiko penyakit yang mengancam jiwa, seperti malaria, kolera, dan diare,” kata Oxfam.(T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Dunia Islam
Internasional
Indonesia
Amerika