Bandar Lampung, MINA – Sekitar 1.000 orang memadati Bundaran Gajah Tugu Adipura, Bandar Lampung, Jumat (10/11) menuntut Pemerintah Tiongkok menghentikan diskriminasi terhadap Muslim Uighur.
Peserta aksi dari Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Natar, menggelar aksi teatrikal sebagai wujud kepedulian terhadap Uighur.
Dalam aksi teatrikal tersebut santri juga mengirimkan pesan kepada seluruh umat Islam untuk bersatu dan tidak mudah dipecah-belah.
Pada teatrikal tersebut digambarkan bagaimana kondisi Muslim Uighur di Xinjiang yang didzolimi Pemerintah China.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
Di saat bersamaan umat Islam terutama pemudanya ada yang sibuk dengan kemaksiatan.
Di sisi lain ada sebagian umat Islam antar kelompok yang bertengkar hanya karena masalah furu’iyah.
“Kita sibuk bertengkar sesama kita sementara saudara kita di uighur dizalimi oleh pemerintah Tiongkok,” kata salah seorang peserta aksi teatrikal.
Aksi ditutup dengan ajakan untuk bersatu dalam satu shaf dan satu imamnya sehingga musuh-musuh Islam akan gentar menzalimi umat Islam.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Aksi Damai tersebut diinisiasi oleh Aqsha Working Group (AWG) Biro Lampung sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah China terhadap etnis Muslim Uighur. (L/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan