Gaza, MINA – Ribuan warga Palestina pada Jumat (14/8) turun ke jalan di Tepi Barat, Yerusalem, dan Jalur Gaza untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap perjanjian perdamaian baru antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA).
Pusat Informasi Palestina (Palinfo) melaporkan dikutip MINA, para pengunjuk rasa meneriakkan slogan dan mengangkat spanduk yang mengutuk kesepakatan itu, mencela langkah memalukan UEA, dan menekankan bahwa “Normalisasi adalah pengkhianatan”.
“Para demonstran Palestina menolak sepenuhnya kesepakatan yang mengakui Israel dan merugikan hak-hak rakyat Palestina,” demikian laporan itu.
Reporter Palinfo mengatakan, ratusan orang turun ke jalan-jalan di wilayah Gaza sebagai protes atas keputusan UEA untuk menormalkan hubungannya dengan Israel.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
“Di Tepi Barat, pasukan pendudukan ilegal Israel menemui dan menembaki para demonstran Palestina dengan peluru logam berlapis karet, tabung gas air mata, dan granat kejut, menyebabkan sejumlah dari mereka mengalami luka-luka,” ujar reporter itu.
Sementara itu, di Yerusalem, polisi Israel membobol Masjid Al-Aqsa dan dengan kasar membubarkan jamaah Palestina yang berbaris masuk untuk mengungkapkan penolakan mereka terhadap perjanjian Israel-UEA.
Presiden AS Donald Trump pada Kamis (13/8) mengumumkan bahwa kesepakatan telah dicapai antara Israel dan UEA untuk sepenuhnya menormalkan hubungan mereka.
Menurut Trump, kesepakatan itu akan mengarah pada kerja sama yang lebih besar di bidang investasi, pariwisata, keamanan, teknologi, energi, dan bidang lainnya. (T/R12/P2).
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Mi’raj News Agency (MINA).