Ramallah, 24 Dzulhijjah 1435/18 Oktober, 2014 (MINA) – Anak usia 13 tahun, Baha Mousa Samir Badr yang meninggal dunia setelah ditembak oleh tentara pendudukan Israel, dimakamkan di pemakaman umum Kota Beit Luqiya dekat Ramallah, setelah shalat Jumat (17/10).
Prosesi pemakaman yang dihadiri oleh keluarganya itu menjadi ajang aksi unjuk rasa para pelayat yang menyerukan diakhirinya pembantaian oleh Israel terhadap warga dan anak-anak Palestina, Alray Media Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Sabtu.
Dalam melakukan aksinya, pelayat mengusung foto-foto para syuhada yang menjadi korban kekejaman Israel. Sambil meneriakkan slogan-slogan perjuangan, mereka juga menuntut adanya hukuman sebagai pertanggungjawaban atas tindakan Israel.
Baha Mousa Samir Badr anak Palestina berusia 13 tahun ditembak hingga tewas pada Kamis malam (16/10) oleh tentara Israel di Kota Kecil Beit Luqiya di sebelah barat laut Kota Ramallah, Tepi Barat.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Sumber medis di Rumah Sakit Ramallah mengatakan, Bahaa Bader anak lelaki dari Beit Luqiya, tewas ketika tentara Israel melepaskan tembakan selama penyerbuan oleh pasukan militer Israel ke kota kecil tersebut untuk mencari pelempar batu.
Beberapa saksi mata mengatakan selama penembakan gencar oleh tentara Israel, salah satu peluru mengenai dada Baderi. Mereka menambahkan ia menderita luka parah dan belakangan meninggal di rumah sakit akibat luka yang dideritanya.
Setelah berita tersebar mengenai kematian bocah lelaki tersebut, bentrokan sengit meletus antara warga desa dan tentara Israel. Tak ada laporan mengenai korban cedera dan belum ada komentar mengenai peristiwa itu dari militer Israel. (T/R11/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal