Tel Aviv, 17 Rabi’ul Awwal 1435/20 Januari 2014 (MINA) – Warga Tel Aviv, ibukota Israel melancarkan aksi unjukrasa di alun-alun di pusat kota tersebut sebelum kemudian turun ke jalan-jalan sebagai protes terhadap ketidakadilan sosial.
Para demonstran marah dengan meningkatnya harga perumahan, angka kemiskinan dan melebarnya kesenjangan sosial, demikian dilaporkan Press TV yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
Mereka juga mengecam pemerintah Israel atas sejumlah kebijakan yang diberlakukan dan menuduh terjadi praktek-praktek korupsi di lingkungan birokrasi.
Warga Israel di sejumlah kota lainnya juga dilaporkan turun ke jalan-jalan, memprotes rencana pemerintah Israel menaikkan harga kebutuhan pokok dan melakukan langkah-langkah penghematan yang menyakitkan melalui kenaikan pajak dan memotong tunjangan kesejahteraan.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Sebuah laporan yang dirilis pada Desember lalu, menunjukkan lebih dari 1,7 juta warga Israel, termasuk sepertiga dari anak-anak Israel, hidup di bawah garis kemiskinan.
Menurut data resmi yang dirilis dalam laporan tahunan diterbitkan National Institute Insurance (NII) dan Biro Pusat Statistik (BPS), 439.500 keluarga dan 817.200 anak-anak, atau 33 persan anak-anak Israel, hidup di bawah garis kemiskinan pada 2012.
Banyak orang Israel bermigrasi dalam beberapa bulan terakhir ke Jerman dan Amerika Serikat karena kesengsaraan ekonomi, tambahnya laporan tersebut menambahkan.
Pajak yang tinggi dan gaji rendah membuat kondisi yang buruk pada kehidupan warga Israel, khususnya kelas menengah, dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Sebuah laporan mengatakan, situasi di Israel memburuk sejak 2011, ketika pemerintah Tel Aviv berjanji untuk memenuhi tuntutan publik setelah protes besar-besaran. (T/P012/E02/Miraj News)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan