Bethlehem , 11 Rabiul Awal 1435 / 13 Januari 2014 ( MINA ) – Aktivis internasional dan lokal (Palestina), Senin, memblokir pintu gerbang utama menuju permukiman ilegal Israel dari Eliazar, selatan Betlehem.
Ketua aktivis, Mohammad Burijiya mengatakan, aksinya sebagai bentuk protes terhadap beberapa penangkapan dan penyiksaan warga Palestina oleh tentara penjajah Israel akhir-akhir ini. Dalam aksinya, para aktivis mencegah pemukim memasuki atau meninggalkan pemukiman sebelum tentara Israel membebaskan warga Palestina yang ditahan.
Saksi mata, Ahmad Salah mengatakan tentara Israel baru-baru ini menangkap tiga aktivis dan membawa mereka ke pusat interogasi di permukiman tersebut. Salah juga menyatakan, para aktivis akan terus menyuarakan kepada dunia agar warga Palestina yang ditahan, dibebaskan segera. kantor berita Palestina WAFA melaporkan sbagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency ( MINA ) .
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Menurut laporan media Palestina Ma’an, Tentara penjajah Israel, Ahad lalu mendirikan sebuah pos pemeriksaan dekat pintu masuk desa Beit Ummar, di Tepi Barat bagian selatan, yang terletak pada jalan penghubung penting Hebron – Yerusalem.
Tentara Israel menghentikan lalu lintas di dekat pintu masuk Beit Ummar itu, melakukan pemeriksaan kendaraan dan kartu identitas yang masuk, sehingga menimbulkan kemacetan lalulintas, kata juru bicara Komite Popular, Muhammad Ayyad Awad.
Juru Bicara Militer Israel mengatakan, pos pemeriksaan itu dibangun karena warga Palestina sering melemparkan batu pada bus pemukim-pemukiman Yahudi yang sering melewati daerah tersebut sehingga sering terjadi kerusakan, katanya.
Israel selama ini telah membangun ratusan pos pemeriksaan permanen dan non permanen, lengkap dengan barikade (penghalang), untuk melindungi warganya yang berlalulintas, dari serangan pemuda-pemuda Palestina yang diusir Israel dari kampung halamannya sendiri yang diduki Israel setelah perang tahun 1967.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Tentara Israel mempertahankan pembatasan kebebasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat melalui pos pemeriksaan yang dibangun. Seringkali warga Palestina yang jalan dilarang lewat, tetapi pemukim-pemukim Yahudi dibolehkan lewat.
Karena khawatir pada serangan pemuda-pemuda Palestina, Israel sudah membangun sekitar 100 pos pemeriksaan yang permanen di berbagai lokasi yang dinilai tidak aman oleh Israel di Tepi Barat. Di samping itu ada pula pos-pos tidak permanen yang jumlahnya mencapai ratusan. Sebelumnya Israel membangun banyak pos sesudah meningkatnya perlawanan Palestina melalui intifada pada tahun 1990-an.
Pada September 2011, Badan PBB untuk Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, ada 522 hambatan dan pos pemeriksaan menghalangi gerakan Palestina di Tepi Barat, maknanya bertambah dari 503 pada Juli 2010 tahun sebelumnya.
Angka itu tidak termasuk pos-pos pemeriksaan sementara yang dikenal sebagai “pos pemeriksaan terbang”, yang difungsikan sewaktu-waktu sesuai kondisi keamanan”, rata-rata 495 per bulan di Tepi Barat pada 2011, naik dari rata-rata 351 per bulan dalam dua tahun sebelumnya.
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Menurut B’Tselem, ada 99 pos pemeriksaan tetap di Tepi Barat pada September 2013, di samping 174 pos pemeriksaan kejutan. Pada Agustus 2013, diketahui ada pula 288 pos pemeriksaan “terbang. Namun jumlah ini menurun sebagai isyarat niat baik untuk berdamai, sehingga pada Mei 2013 hanya tinggal 12 pos pemeriksaan di wilayah tengah Tepi Barat.(T/P04/E1/mirajnews.com)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara