Aktivis Muslimah Indonesia Raih Penghargaan Dari Presiden Turki

Istanbul, MINA – Aktifis dan relawan muslimah Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) Taher menerima penghargaan dari International Mount of Olive Peace Awards yang diserahkan oleh Istri Emine Erdogan, Senin (7/5) di Istanbul Turki.

Nur Fitri menjadi satu-satunya aktivis dari Indonesia yang menerima penghargaan tersebut bersama dengan empat aktivis wanita lainnya dari Palestina, Swedia, Amerika Serikat dan Inggris.

Dalam sambutanya di hadapan Presiden dan pejabat pemerintahan Turki, Nur Fitri mengatakan bahwa sebenarnya dia merasa tidak layak menerima penghargaan tersebut.

“Saya sadar benar bahwa sebenarnya saya tidak layak menerima penghargaan ini, jadi saya akan mendedikasikan pengharagaan ini untuk saudara-saudara yang gugur di dan untuk seluruh syuhada yang gugur ketika mereka membela Palestina,” ujarnya.

Pemimpin relawan Mer-C saat misi Mavi Marmara ini juga mengucapkan terima kasih kepada semua orang akan kepeduliannya terhadap Palestina.

“Saya ingin berterima kasih kepada anda semua dan kepada semua orang yang memiliki kepedulian terhadap Pelestina, tapi mungkin kita harus memiliki kepedulian yang lebih lagi karena mungkin dengan begitu Allah akan menurunkan bantuan-Nya kepada kita. Dan mungkin ketika saat itu tiba, Palestina akan merdeka” katanya.

Penghargaan tahunan yang baru pertama kali diadakan ini diberikan kepada para aktivis Palestina dari berbagai negara di dunia.

Selain Nur Fitri, lembaga internasional tersebut juga memberikan penghargaan kepada orang tua dari Muhammad Abu Khader, remaja Palestina yang dibakar oleh pemukim ilegal Yahudi pada 2014.

Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada orang tua Rachel Corrie, aktifis asal Amerika Serikat yang tewas dilindas sebuah buldoser milik Israel ketika hendak menghancurkan rumah warga Palestina.

“Rachel datang ke Gaza sebagai warga negara dunia dalam rangka melawan ketidakadilan bagi siapapun didunia ini,” kata Cindy Corrie, ibu Rachel Corrie dalam sambutannya.

Selain ketiga wanita tersebut, seorang aktifis asal Swedia Benjamin Ladraa turut pula menerima penghargaan atas kepeduliannya terhadap Palestina. Ladraa berjalan sejauh 5000 km dari Swedia menuju ke Al Quds untuk mengkampanyekan kepedulianya terhadap Palestina.

Penghargaan juga diberikan kepada syahid Naji Ali, aktitif – kartunis yang terkenal dengan karakter Hanzalah. (L/NIA/RE1/B05)

Miraj News Agency (MINA)

Comments: 0