Aktivis Nigeria Kecam Negara-Negara Afrika Hadiri Pembukaan Kedubes AS

 

Abuja, MINA – Aktivis serikat buruh dan hak asasi manusia Nigeria, Owei Lakemfa, mengecam negara-negara Afrika yang menghadiri pembukaan besar Amerika Serikat di Yerusalem.

“Saya berkabung, bukan karena saya orang Palestina. Saya orang Afrika yang tinggal di Nigeria. Saya berkabung karena puluhan negara-negara Afrika berpesta makan dan memenangkan Kedubes AS di Yerusalem. Sementara tuan rumah Israel membunuh belasan orang Palestina yang tak berdaya,” ujarnya, seperti disebutkan Palinfo, Senin (21/5/2018).

Perwakilan dari Kamerun, Kongo, Pantai Gading, Rwanda, Sudan Selatan, Kenya, Ethiopia, Tanzania, Angola, Zambia dan Republik Demokratik Kongo menghadiri acara yang diselenggarakan oleh pemerintah Israel.

Kementerian Luar Negeri Nigeria menyangkal bahwa wakilnya telah menghadiri acara tersebut.

Meskipun Lakemfa menunjukkan bahwa ada kehadiran Nigeria di pembukaan kedutaan.

“Tidak peduli bahwa Nigeria masih berusaha memancing hantu yang mewakilinya,” kata mantan Sekretaris Jenderal Kongres Perburuhan Nigeria.

Lakemfa, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Organisasi Persatuan Serikat Buruh Afrika (OATUU), mempertanyakan logika kehadiran negara-negara Afrika tersebut, karena mereka semua menentang langkah AS di Majelis Umum PBB pada bulan Desember 2017.

“Logika kehadiran mereka di sarang para pembunuh membuat saya bingung,” lanjutnya.

“Kenneth Kaunda akan sangat kecewa,” tulisnya tentang keberadaan Zambia.

“Tanzania akan membuat Mwalimu Julius Nyerere malu sementara Israel membantai orang Palestina,” tulisnya.

Mengingat sejarah genosida dan pembantaian di negeri sendiri, Lakemfa juga menyayangkan kehadiran Rwanda.

Sebaliknya, Lakemfa menulis bahwa Afrika Selatan, sebuah negara dengan ingatan dan kesadaran, keluar dengan berani dalam keadilan dengan menarik pulang duta besarnya dari Tel Aviv.

Aktibvis lainnya yang mengecam, Julius Malema, salah satu wakil Afrika Selatan di Parlemen Pan-Afrika dan pemimpin Pejuang Kemerdekaan Ekonomi di Afrika Selatan.

Ia menyebut negara-negara Afrika yang berada di acara kedutaan meruntuhkan perjuangan pembebasan Palestina.

“Kami sangat kecewa, negara-negara Afrika yang merayakan deklarasi Yerusalem sebagai ibu kota resmi Israel oleh AS. Itu adalah bentuk pengkhianatan tertinggi, karena kita sebagai orang Afrika harus tahu bahwa kolonialisme dan imperialisme tidak memiliki tempat dalam kemanusiaan. Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia untuk menduduki tanah Palestina. Kami tidak mendukung itu, ”kata Malema. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Comments: 0