Washington, MINA – Para aktivis Palestina dan Arab di Amerika Serikat (AS) meluncurkan kampanye populer menyerukan kepada pemerintah AS untuk berhenti membayar “uang pajak” kepada negara pendudukan Israel, sebagai bantuan keuangan dan militer.
Kampanye yang bertepatan dengan Hari Pajak Amerika, yang jatuh setiap tahun pada tanggal 18 April, menuntut penggunaan uang pajak hanya untuk mendanai proyek-proyek pembangunan dalam negeri di Amerika Serikat, Quds Press melaporkannya, Sabtu (15/4/2023).
Aktivis di AS dalam beberapa tahun menyerukan penghentian bantuan AS ke negara pendudukan, yang dianggap sebagai yang pertama dalam daftar negara bantuan luar negeri AS dengan $3,8 miliar (Rp56,1 trilun).
Para aktivis mengatakan, bantuan ini berkontribusi dalam meningkatkan agresi Israel terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Aktivis dijadwalkan mengorganisir aksi duduk di depan konsulat Israel di San Francisco, California, Rabu depan, untuk menuntut diakhirinya kekerasan militer Israel yang sedang berlangsung terhadap Palestina, yang didanai oleh uang pajak AS.
Ratusan kelompok pembela hak dan kebebasan Palestina dari komunitas Yahudi di New York bulan lalu, bahkan berdemonstrasi di depan rumah Pemimpin Mayoritas Demokrat di Senat AS, Chuck Schumer, untuk menuntut diakhirinya pendanaan militer untuk Israel. (T/RS2/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel