Aktivis Palestina Tuntut Pembebasan Mahasiswa Somaya Falah

Ramallah, MINA – Kelompok-kelompok aktivis Palestina berunjuk rasa menuntut pembebasan mahasiswa dan aktivis dari tahanan rumah.

Jaringan Solidaritas Samidoun, Gerakan Pemuda Palestina dan Dalam Seumur Hidup Kita, bergabung menyerukan aksi solidaritas internasional setelah penahanan Somaya diperpanjang selama tujuh hari. Morning Star melaporkan, Rabu (26/1).

Somaya adalah seorang mahasiswa doktoral di Universitas Teknologi Israel dan peneliti di Technion Arab al-Hib. Ia juga seorang aktivis Herak Haifa, sebuah gerakan yang dipimpin pemuda Palestina untuk membela hak dan identitas Palestina.

Dia saat ini berada di bawah tahanan rumah dan dilarang menggunakan perangkat elektronik dan mengakses internet.

Ia dihukum karena menghubungi warga Palestina di mancanegara untuk memberi tahu mereka tentang gerakan mahasiswa melawan pendudukan Israel.

Pengacaranya menegaskan, tidak ada bukti yang memberatkannya dan perlakuan pendudukan adalah bagian dari tekanan politik yang ditujukan terhadap warga Palestina yang tinggal di Israel. Warga Palestina yang tinggal di Israel telah meningkat sejak Mei tahun lalu.

Somaya ditahan sehari sebelum protes mendukung aksi tahanan mogok Palestina, Hisham Abu Hawash awal bulan ini.

Komputer dan ponselnya disita saat pengadilan Israel melarangnya dari kota Haifa selama enam pekan dan dilarang menggunakan media sosial hingga Maret.

Lembaga kemanusiaan Samidoun mengatakan, Somaya berbicara karena dia memang seorang wanita Palestina yang ditunjuk untuk mengorganisir, meneliti, dan menghubungi warga Palestina di dalam dan di luar Palestina.

“Kami dapat mengalahkan tuduhan palsu ini dan kami di seluruh dunia mendukung Somaya, dan kami tidak akan membiarkan kasus ini luput dari perhatian,” tambahnya. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.