Jenin, 7 Sya’ban 1434/16 Juni 2013 (MINA) – Para aktivis urusan tahanan menyerukan negara-negara Arab dan Muslim serta komunitas independen di dunia untuk mendukung tahanan mogok makan Yordania di penjara Israel.
Pada Sabtu (15/6), mereka menyerukan pemberlakuan perjanjian Wadi Araba (perjanjian Israel-Yordania) dan pembebasan tahanan Yordania di penjara-penjara Israel, Pusat Informasi Palestina (PIC) melaporkan sebagaimana dipantau kantor berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
Media tersebut melaporkan, tahanan Yordania telah melakukan mogok makan lebih dari 45 hari, di mana kini mereka semua berada di rumah sakit penjara Ramla setelah kondisi kesehatan mereka menurun drastis.
Para tahanan mogok makan Yordania menuntut pemindahan mereka ke penjara-penjara di Yordania untuk menghabiskan masa-masa sisa waktu tahanan mereka sesuai dengan perjanjian Yordania dan Israel serta memungkinkan keluarga mengunjungi mereka secara teratur di penjara.
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat
Mereka juga menuntut penjajah Israel mengkonfirmasi keberadaan 20 tahanan Yordania lainnya yang hilang serta memulangkan para jenazah warga Yordania yang syahid dan dimakamkan di kuburan massal oleh Israel.
Dalam insiden terpisah, sekelompok tahanan Palestina di penjara Ramon memutuskan untuk terus melakukan mogok makan sampai Senin depan, menuntut diakhirinya kurungan isolasi mereka.
Salah seorang tawanan, Jihad Dweikat, mengatakan ia dan tujuh tahanan lainnya akan memulai mogok makan terbuka untuk memprotes penahanan mereka sekitar tiga bulan di sel isolasi dan menuntut pemindahan mereka ke penjara terdekat di mana keluarganya tinggal.
Dweikat menambahkan beberapa bulan lalu administrasi penjara Israel berjanji akan memenuhi tuntutan mereka, namun tidak satupun dari janji-janjinya terpenuhi.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Para tawanan yang berniat melakukan mogok makan bersama ini adalah Sa’eid Maslama, Abdullah Barham, Musa Jumu’ah, Ali Hassan, Jihad Dweikat dan Muhamad Al Bulbul, di mana mereka semua berasal dari Tepi Barat, terkecuali Muhammad Al Bulbul yang berasal dari Jalur Gaza. (P/P03/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza