Lampung Tengah, MINA – Kampus III Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Lampung di Bangun Rejo Lampung Tengah, membangun asrama bagi santri baru.
Pembina Kampus III Ponpes Al-Fatah Bangun Rejo, Addin Bahruddin mengatakan pembangunan asrama ini untuk lebih meningkatkan kualitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Ponpes.
“Selama dua tahun ini santri dititipkan di rumah warga sekitar, namun berjalan masuk tahun ketiga ini dari dimulainya Launching Ponpes Al-Fatah Bangunrejo, tidak mungkin jika dititipkan terus, maka kami selaku pembina merumuskan supaya tahun ini sudah memiliki asrama untuku muslimin maupun muslimat,” ujarnya kepada MINA, Selasa (13/7).
Dengan adanya asrama, juga diharapkan santri dapat terkontrol secara menyeluruh KBM nya, terutama ketika waktu sholat ataupun waktu belajar.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Ketua pembangunan asrama, diwakili Rohmat Budi Santoso menyampaikan progres pembangunan asrama Ponpes Al-Fatah Bangun Rejo ini sudah mencapai 70 %.
“Mudah-mudahan dalam beberapa hari lagi bisa selesai 100 % dan siap untuk ditempati baik asrama muslimin ataupun asrama muslimat,” katanya.
Dalam penyelesaian pembangunannya, Ponpes dibantu oleh relawan dari Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Bangun Rejo Lampung Tengah.
Ketua UAR Bangun Rejo, Lampung Tengah, Edi Purwono mengatakan sesuai arahan Pembina UAR yang merupakan bagian dari jaringan ponpes Al-Fatah, UAR mengerahkan personil dari berbagai daerah terdekat Bangun Rejo.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Kita kirimkan personil dari beberapa daerah terdekat seperti Sendang Jaya, Sendang Ayu, Margahayu, Tanjung Jaya dan dari Sidoluhur ini sendiri,’’ katanya.
Lebih lanjut, Edi mengatakan untuk lembaga pendidikan ini, UAR berkontribusi dengan tenaga dari tim pembangunan yang secara sukarela tanpa bayaran membantu proses penyelesaian asrama tersebut.
UAR Bangun Rejo Lampung Tengah ini sendiri telah beberapa kali berkontribusi dalam pembangunan rumah bersama elemen masyarakat di daerah sekitar.
UAR dalam kerjanya di bidang kemanusiaan melakukan operasi pencarian dan pertolongan, sampai kepada proses rehabilitasi.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Relawan UAR Bangun Rejo Lampung Tengah juga sudah pernah diterjunkan ke berbagai bencana alam di Indonesia seperti Aceh, Padang, Merapi, Lombok, Palu, Tsunami Lamsel bahkan sampai ke Gaza, Palestina. (L/zlf/nai/rzl/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia