Al-Quran dan Terjemahnya Dalam Bahasa Banjar Versi Digital

Menag, Lukman Hakim Saifuddin. (Foto: Kemanag)

Banjarmasin, MINA – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meluncurkan Al-Quran dan Terjemahnya dalam bahasa Banjar (bahasa daerah) versi Aplikasi Digital.

Menurut Menag, Al-Quran dan terjemahnya dalam bahasa Banjar versi cetak, telah diresmikan pada 20 Desember 2017 di Jakarta.

“Kemenag telah menerjemahkan Al-Quran ke dalam berbagai bahasa daerah. Dan bahasa Banjar menjadi yang ke-12. Untuk tahun ini, ada 3 lagi Al-Quran dan terjemahnya ke dalam bahasa daerah, yakni bahasa Bugis, Palembang, dan bahasa Sunda. Meski demikian, Al-Quran dan terjemahnya dalam bahasa Banjar versi aplikasi digital, merupakan pertama dan satu-satunya,” kata Menag di Banjarmasin, Kalimatan Selatan, Senin (26/2), demikian dikutip dari laman Kemenag.

Peluncuran berlangsung di Gedung Auditorium Mastur Jahri, kompleks Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Jalan Ahmad Yani, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.

Selain itu, menteri juga meresmikan dua gedung  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) yang pembangunannya dibiayai dari skema SBSN Tahun 2017.

Menurutnya, penerjemahan Al-Quran dalam Banjar dan peresmian gedung dan fakultas baru merupakan ikhtiar bersama agar kualitas kehidupan keagamaan dan kualitas pendidikan keagamaan masyarakat, khususnya masyarakat muslim Banjar dan sekitarnya semakin baik. Ujung dari upaya ini adalah meningkatnya kualitas kerukunan umat beragama, kualitas ekonomi, dan peradaban masyarakat.

“Kerja sama yang baik antara Balitbang Kemenag dengan UIN Antasari akhirnya, mampu melahirkan Alquran dan Terjemahnya ke dalam bahasa Banjar versi aplikasi digital ini. Kami mengapresiasi kerja keras ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Rektor UIN Antasari, Mujiburrahman mengatakan, Al-Quran dan terjemah ini lahir karena antusias dan desakan masyarakat. Antusiasme masyarakat muslim Banjar yang 99,50 persen beragama Islam, mendorong UIN Antasari untuk melakukan diskusi, bagaimana agar Al-Quran dan terjemahnya ini bisa diakses publik secara mudah dan gratis.

“Maka muncul ide Al-Quran dan terjemahnya ke dalam bahasa Banjar versi digital. Alhamdulillah, Pak Menteri mendukung dan Balitbang membantu,” terang Rektor. (R/R10/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)