Aliansi Cinta Keluarga : Islam Tidak Larang Perempuan Bekerja di Luar Rumah

Ketua Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Rita Hendrawaty Soebagio.

 

Jakarta, 16 Rabi’ul Akhir 1438/ 15 Januari 2016 (MINA) – Ketua Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Rita Hendrawaty Soebagio mengatakan, Islam tidak melarang seorang perempuan bekerja di luar rumah akan tetapi harus mengetahui batasan-batasan dan yang tidak dibolehkan.

“Perempuan tidak hanya bekerja di dalam rumah untuk mengurus, mendidik, dan memasak melainkan punya peran penting bagi masyarakat lain,” katanya dalam acara talkshow “Women Movement” di Mall Of Indonesia, Jakarta Timur, Ahad (15/1).

Apapun yang akan dijalankan namun harus sadar peran dia sebagai apa dan meletakkan posisinya sebagai apa.

Pondasi dalam membangun peradaban dan generasi di dalam keluarga tidak hanya peran ibu yang dibutuhkan melainkan peran ayah juga sangat dibutuhkan dalam membangun karakter si anak, kata Rita.

Seperti proses tarbiyah di mana proses ini membutuhkan pengawasan langsung di dalam keluarga dengan mengkontrol dan menanamkan adab sesuai tahapan si anak yang lebih dipahami oleh mereka. Di mana di dalamnya menekankan nilai-nilai yang baik di dalam diri manusia dan tetap memelihara fitrah dan agama serta mampu menentang syahwatnya.

“Tebarlah nilai-nilai kebaikan di lingkungan sekitar akan diri kita mendapatkan hal yang positif dari lingkungam tersebut.” tambahnya.

Sebelum berkeluarga pahami terlebih dahulu fungsi dan konsep seperti apa yang akan dijalankan ke depannya serta tujuan terbesarnya apa agar dikemudian waktu dapat tergambar dan terbentuk keluarga yang ideal.

Bentuk keluarga ideal yaitu memiliki fisik untuk menjadikan surga tujuannya, menerapkan nilai-nilai yang ilahi untuk dapat menduduki keluarganya di surga kelak.

Keluarga cerdas merupakan keluarga yang memberikan acuan seperti hadits Rasul yaitu “orang yang cerdas adalah orang yang senantiasa mengingat mati dan membawa bekal untuk matinya”. Jadi setiap tindakan yang dilakukan akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak maka peran ibu yang bisa memasukkan kelurganya menjadi bekal ke surga dan orang yang paling sering mengingat mati.

Dengan demikian pahala yang ddidapat akan berlipat ganda. Cerdas tidak harus berkaitan dengan gelar, niat mencari ilmu dlm mendidik anak, memberikan manfaat untuk masyarakat dan keluarga itu juga bisa dikatakan cerdas di lingkungan.

Dikatakannya, seberapa banyak peran yang dibawa maka ujungnya akan diperhitungkan di akhirat. Ketika membangun keluarga tanamkan misi besar bukan sebagai ibu dan ayah melainkan sebaik-baiknya ibu dan ayah yang terus menerus memperbanyak ilmu dan mempelajari apapun dan dilandasi dengan ilmu Al-Qur’an maka jadikanlah keluarga dibina dengan ilmu. (L/anj/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.