New York, 20 Sya’ban 1434/29 Juni 2013 (MINA) – Amerika Serikat berencana untuk menyediakan paket senjata canggih lain ke Israel dalam upaya meningkatkan perlombaan senjata di Timur Tengah.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan, diskusi antara Amerika Serikat dan Israel mengenai kesepakatan senjata sedang berlangsung.
Pesawat udara pengisi bahan bakar, radar canggih untuk pesawat F-15 hingga delapan pesawat V-22 Osprey merupakan paket persenjataan baru yang akan dikirim. Pesawat jenis rey sendiri dapat membawa dua lusin pasukan operasi khusus.
Kesepakatan itu akan menjadi bagian dari paket militer Tel Aviv sekitar satu miliar dolar, mencakup delapan V-22 tilt-rotor, 500 juta dolar untuk retrofit radar bagi pesawat F-15, dan satu miliar dolar untuk berbagai senjata lainnya.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Sebuah rilis pers Departemen Pertahanan mengatakan paket termasuk Boeing KC-135 “Stratotanker” yang dapat mengisi bahan bakar dan pesawat Ospreys dan pesawat jenis lainnya. Ini juga mencakup rudal anti-radiasi yang digunakan untuk menargetkan sistem pertahanan udara, dan radar canggih untuk armada F-15 Israel.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis (27/6) untuk membicarakan kesepakatan senjata, lapor PressTV yang dikutip kantor berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
Sebuah Penelitian dari Congressional Research Service (CRS) menunjukkan bahwa Amerika Serikat memberikan Israel lebih dari 67 milyar dolar AS bantuan militer yang didanai pembayar pajak dan pinjaman antara 1968 dan 2008.
Pada tahun 2007, mantan presiden George W. Bush menandatangani perjanjian dengan Israel untuk memberikan tambahan 30 miliar dolar AS dalam senjata untuk periode 2009-2018.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Israel telah dan akan terus diizinkan untuk menggunakan sekitar 25 persen dari bantuan militer AS dalam membeli peralatan dari produsen. (T/P05/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran