Dakar, Senegal, 8 Rabi’ul Akhir 1436/29 Januari 2015 (MINA) – Amnesty International menuduh militer Nigeria mengabaikan peringatan tentang rencana serangan kelompok Boko Haram di kota-kota utama timur laut.
“Bukti baru menunjukkan militer Nigeria berulang kali diperingatkan akan terjadinya serangan Boko Haram di Baga dan Monguno yang merenggut ratusan nyawa, dan gagal mengambil tindakan yang memadai untuk melindungi warga sipil,” kata pernyataan kantor Amnesty untuk Afrika Tengan dan Barat yang berbasis di Dakar, Senegal.
Setidaknya 150 orang tewas ketika kelompok Boko Haram menguasai kota Baga, markas Pasukan Tugas Gabugan Militer Multinasional pada 3 Januari, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kelompok Boko Haram juga menguasai Kegubernuran Monguno pada 25 Januari.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
“Bukti ini menjelaskan, kepemimpinan militer Nigeria menyedihkan dan berulang kali gagal dalam tugas mereka melindungi warga sipil di Baga dan Monguno, meskipun ada peringatan berulang-ulang tentang ancaman yang akan datang dari Boko Haram,” kata Direktur Amnesty Afrika, Netsanet Belay.
“Sangat penting untuk melindungi ratusan ribu warga sipil di utara timur Nigeria dari lanjutan serangan Boko Haram itu,” tegasnya.
Mengutip sumber militer, Amnesty mengatakan bahwa pasukan militer di Baga telah memberitahu markas militer di Abuja tentang patroli yang dilakukan oleh kelompok Boko Haram.
“Mereka juga mengatakan kepada kantor menjelang serangan yang membuat warga sipil di sekitar kota dan desa melarikan diri dalam jumlah besar,” kata pernyataan yang mengutip sumber militer itu.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Menurut sumber, Boko Haram telah berulang kali memperingatkan penduduk Baga dan kota-kota sekitarnya tentang rencana mereka menyerang pangkalan militer dan warga sipil di daerah itu.
“Sumber mengatakan kepada Amnesty International, setelah serangan Baga pada 3 Januari, anggota Boko Haram menginformasikan kepada penduduk lokal, bahwa yang mereka targetkan berikutnya adalah Monguno, dan warga sipil tersebut memberitahu militer setempat,” kata kelompok hak asasi tersebut.
Namun militer Nigeria membantah klaim lembaga itu dan menyebutnya itu “bohong”. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza