AMNESTY: PENYIKSAAN MASIH TINGGI DI MEKSIKO

Polisi dan tentara Meksiko biasa menyiksa tahanan untuk mendapatkan pengakuan (Gambar: www.news.cn)
Polisi dan tentara biasa menyiksa tahanan untuk mendapatkan pengakuan (Gambar: www.news.cn)

Meksiko City, 11 Dzulqa’dah 1435/6 Sepetember 2014 (MINA) – dan perlakuan buruk di Meksiko berada di luar kendali dengan peningkatan jumlah kasus 600 persen yang dilaporkan dalam satu dekade terakhir.

yang menerbitkan laporan tersebut mendesak pemerintah Meksiko untuk bertindak menghentikan meluasnya penggunaan cara penyiksaan oleh anggota polisi dan tentara.

Menurut Amnesty dalam situs resminya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), hanya tujuh penyiksa yang pernah dihukum di pengadilan.

“Pihak berwenang tidak bisa terus menutup mata atas penyiksaan. Kegagalan rutin dalam menegakkan perlindungan untuk mencegah penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya, ditambah dengan penyelidikan atas pengaduan yang sering bias dan mengecilkan parahnya penyalahgunaan, adalah indikasi dari pemerintah yang gagal melindungi hak asasi manusia,” kata Erika Guevara Rosas, Direktur Amnesty International di Amerika.

“Peningkatan mengejutkan dalam penggunaan penyiksaan di Meksiko berarti ancaman penganiayaan berat menggantung di atas kepala setiap orang di negara ini. Survei Amnesty International sendiri menemukan, 64 persen warga Meksiko takut bahwa mereka akan disiksa jika ditahan oleh pihak berwenang.”

Laporan ini menjelaskan, antara tahun 2010 dan akhir tahun 2013, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menerima lebih dari 7.000 pengaduan penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya. Telah ada laporan penurunan pada tahun 2014, namun tingkatnya masih jauh lebih tinggi dari satu dekade lalu.

Korban di berbagai bagian negara itu mengatakan kepada Amnesty International bahwa mereka dikenakan pemukulan, ancaman pembunuhan, kekerasan seksual, kejutan listrik dan dicekik oleh tangan polisi atau tentara, dengan tujuan pengakuan atau memberatkan orang lain dalam kejahatan berat.

Seperti Angel Amilcar Colon Quevedo, seorang warga Honduras berkulit hitam, menghadapi penyiksaan dan penganiayaan oleh polisi dan tentara karena statusnya sebagai migran dan ras kulit hitam. Ia dipukuli, ditutup napasnya menggunakan kantong plastik, ditelanjangi, dipaksa melakukan tindakan memalukan dan menjadi sasaran pelecehan verbal rasis. Dia tetap di penjara menunggu persidangan.

Laporan Amnesty International telah mendokumentasikan kasus 20 orang lebih yang semisal Angel Colon, yang menderita dalam penyiksaan di tangan pihak berwenang Meksiko.

Meskipun ada larangan hukum dan sistem peradilan pidana terus menerima bukti, namun hal itu tidak mendorong penghentian penggunaan penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya.

Pada kesempatan penyelidikan resmi atas dugaan terjadinya penyiksaan, korban sering ditemukan dalam kondisi cacat.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di Meksiko sering gagal bekerja penuh dalam penyelidikan terhadap semua keluhan yang diterima, atau cukup membela hak-hak korban saja. Dari 7.000 pengaduan yang diterima antara tahun 2010 dan 2013, hanya 44 rekomendasi umum konfirmasi penyiksaan yang dikeluarkan. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0