London, MINA – Perangkat lunak yang dikembangkan oleh perusahaan keamanan Israel NSO Group digunakan untuk menyerang jurnalis Maroko, Amnesty International mengatakan pada Senin (22/6).
Tudingan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian tuduhan terhadap perusahaan Israel tersebut, demikian dikutip dari The New Arab.
Perusahaan Israel mengatakan bahwa mereka “sangat terganggu oleh tuduhan” itu dan sedang meninjau informasi.
Amnesty mengatakan, otoritas Maroko menggunakan perangkat lunak Pegasus NSO untuk memasukkan spyware ke ponsel Omar Radi, seorang jurnalis yang dihukum pada bulan Maret karena sebuah unggahan media sosial.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Pegasus dilaporkan merupakan alat yang sangat invasif yang dapat menghidupkan kamera dan mikrofon ponsel target serta mengakses data di dalamnya, secara efektif mengubah ponsel menjadi mata-mata saku.
“Serangan itu terjadi selama periode ketika Radi berulang kali dilecehkan oleh pemerintah Maroko, dengan satu serangan terjadi hanya beberapa hari setelah NSO berjanji untuk menghentikan produknya yang digunakan dalam pelanggaran hak asasi manusia,” kata Amnesty dalam sebuah pernyataan.
Peretasan telepon Radi berlanjut sampai setidaknya Januari 2020, kata Amnesty.
Perusahaan Israel itu mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat mengomentari “hubungan apa pun yang mungkin dimiliki NSO Group dengan pihak berwenang Maroko.”
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Perusahaan mengatakan, mereka akan “memulai penyelidikan jika diperlukan.”
Amnesty mengatakan bahwa Radi telah “menjadi sasaran sistematis oleh pihak berwenang Maroko karena jurnalisme dan aktivisme-nya.”
Pada bulan Maret, pengadilan Maroko memberinya hukuman percobaan empat bulan karena mengkritik seorang hakim dalam tweet.
Amnesty telah mengajukan petisi kepada pengadilan Israel untuk mencabut izin ekspor karena berbagai tuduhan peretasan.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Di Amerika Serikat, NSO juga sedang digugat layanan pesan WhatsApp atas dugaan spionase dunia maya terhadap aktivis hak asasi manusia dan lainnya.
NSO Group didirikan pada 2010 oleh Shalev Hulio dan Omri Lavie, berbasis di pusat teknologi tinggi Israel, Herzliya, dekat Tel Aviv. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa