Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anak Muslim Uygur Akhirnya Bisa Belajar Bahasa Asli

sajadi - Selasa, 27 November 2018 - 15:02 WIB

Selasa, 27 November 2018 - 15:02 WIB

1 Views

Istanbul, MINA – Ribuan mil jauh dari rumahnya, pemuda migran Shkur Abliz akhirnya mempunyai kesempatan untuk mempelajari bahasa Uygur dan Al-Qur’an di pusat bahasa Tangnuri di Istanbul, Turki.

Asya Abliz, ibu dari bocah laki-laki berusia delapan tahun itu, bertekad untuk mempertahankan identitas anaknya dengan menanamkan bahasa asli Uygur walaupun tumbuh di negara Turki setelah melarikan diri dari, XinjiangUygur to, China.

“Aku ingin membesarkan putraku sebagai warga Uygur” kata Asya, South China Morning Post melaporkan dikutip MINA, Selasa (27/11).

“Saya ingin mengajar anak-anak saya Uygur karena, di Turkestan Timur (wilayah otonomi Xinjiang Uygur), bahasa kami dilarang. Satu-satunya harapan kami adalah di Turki,” tambahnya.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

Sekolah Tangnuri menerima anak-anak yang orangtuanya berasal dari Xinjiang. Bahkan menerbitkan buku-buku teks Uygur mereka.

“Kami menerima anak-anak dari usia enam tahun dan kami mendidik mereka sampai mereka lulus. Dengan cara ini, kami berharap mereka tidak melupakan bahasa ibu mereka,” kata direktur sekolah Abdulgani Kutubi.

“Kami juga belajar adat istiadat dan tradisi Uygur: menghormati para tetua, hari libur Islam dan bagaimana memberi hormat,” kata Shkur, yang pergi ke sekolah Tangnuri di Turki pada sore hari.

Shkur pergi ke Tangnuri lima kali seminggu, termasuk Sabtu pagi, untuk menjaga bahasa orang tuanya tetap hidup.

Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel

“Kami berada di Turki, tetapi kami bisa hidup sebagai Uygur,” kata Shkur.

“Suatu hari saya ingin kembali ke tanah air saya. Dengan semua teman saya di Turki, mungkin kita bisa kembali dan semua hidup bersama dengan orang-orang China,” tegasnya.

Keluarga tersebut melarikan diri dari China lima tahun lalu, berasal dari Karamay, sebuah kota yang kaya minyak di Xinjiang, pusat dari minoritas Muslim Uygur China yang sering mendapatkan ancaman.

Migrasi Uygurs ke Turki telah berlangsung beberapa dekade dan perkampungan Uygur dapat ditemukan di Istanbul serta kota pusat Kaiseri. (T/Sj/B05)

Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Asia
Asia
Internasional
Internasional