Damaskus, 12 Shafar 1435/15 Desember 2013 (MINA) – Seorang anak Suriah meninggal karena kelaparan setelah orangtuanya terbunuh ketika pasukan Bashar al-Assad menyerang rumah dan menghancurkannya.
Anak tersebut tergeletak di sisi jalan dengan mengenakan sepatu pria. “Seorang anak tewas setelah orang tuanya tewas ketika pasukan assad menyerang rumah dan menghancurkan segalanya,” kata Dr al Qasim.
“Setelah serangan di rumahnya, tidak tersisa apa-apa anak itu hanya diwarisi sepatu ayahnya,” tambahnya. Menurut laporan Middle East Monitor dikuti MINA (Mi’raj News Agency).
Kemudian anak tersebut berjalan-jalan mencari makanan dan tempat untuk menetap namun tidak menemukan sampai ia meninggal di sisi jalan.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Dalam laporan terkait, Palang Merah Internasional berpusat di Jenewa menyebutkan, setidaknya satu juta warga Suriah kekurangan makanan, akbiat dampak konflik berlarut-larut di negaranya.
“Ada satu juta orang kekurangan makanan akibat konflik dan terhambatnya pengiriman bantuan di pos pemeriksaan,” kata Simon Eccleshall, Direktur Manajemen Krisis Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan BUlan Sabit Merah (The International Federation of Red Cross/IFRC).
Eccleshall menyebutkan, jumlah warga yang membutuhkan bantuan akan terus berkembang, terutama di dua kota terbesar Damaskus dan Aleppo yang berpotensi diselimuti hujan salju.
Diperkirakan, tiga juta warga Suriah mengungsi ke negara tetangga akibat konflik yang menewaskan lebih dari 120.000 orang. (T/P013/R2)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama