Gaza City, 25 Ramadhan 1434/2 Agustus 2013 (MINA) – Seorang analis politik mengatakan, pemberian sanksi pada Israel adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian bagi Palestina.
Mengomentari dimulainya kembali perundingan Israel- Otoritas Palestina, Pamela Olson, penulis buku “The Fast Time in Palestine” asalOklahoma, mengatakan bahwa Tel Aviv “tampaknya tidak memiliki dorongan untuk membuat kompromi apapun.”
Analis melanjutkan dengan mengatakan bahwa satu-satunya cara yang “memiliki kemungkinan berjalan nyata adalah boikot, sanksi investasi inisiatif yang diminta oleh rakyat Palestina pada tahun 2005 dan sejak itu upaya boikot berkembang jauh.”
“Yang paling penting pernah saya lihat di depan itu sejauh ini sangat baru. Uni Eropa telah mulai berhenti bekerja sama dengan Israel pada proyek-proyek tertentu, jika mereka memiliki hubungan dengan pemukiman ilegal Yahudi,”ungkapnya seperti dilaporkan AlQassam yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Jumat (2/8).
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Olson mengatakan bahwa Israel tidak berniat untuk menghentikan pembangunan pemukiman ilegal di tanah Palestina yang dijajahnya, sementara Washington gagal untuk menekan Tel Aviv atas kegiatan pembangunan pemukiman ilegal Yahudi itu karena tekanan dari lobi Israel.
Pada 29 Juli 2013, perwakilan Otoritas Palestina di Ramallah dan Israel memulai dua hari pembicaraan di tengahi Washington atas masa depan pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat, status kota Al-Quds (Yerusalem), dan nasib pengungsi Palestina.
Banyak Faksi Palestina yang mengutuk keputusan presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas untuk memulai kembali perundingan dengan Israel.
Olson lanjut menggambarkan sebagai peran “parsial” Washington dalam perundingan Israel-Otoritas Palestina.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Pembicaraan Otoritas Palestina-Israel terhenti pada September 2010 karena perselisihan mengenai pembangunan pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat yang dijajah Israel. (T/P02/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel