Ramallah, MINA – Palestina akan kehilangan antara 550 hingga 600 kubik air dan juga peluang ekonomi sebesar USD 3,5 miliar jika Israel benar-benar melakukan aneksasi di wilayah Tepi Barat dan Lembah Jordan.
Kepala Otoritas Air Palestina, Mazen Ghoneim mengatakan kepada TV Palestina, aneksasi juga akan menyebabkan hilangnya 73.000 peluang pekerjaan, termasuk paling besar di sektor pertanian.
“Jika rencana aneksasi tersebut dilakukan, hal itu akan meningkatkan aktivitas impor, melemahkan kontribusi produk sektor pertanian nasional dan meningkatkan jumlah pengangguran, khususnya bagi para petani,” kata Ghoneim seperti dikutip dari Wafa, Kamis (2/7).
Ghoneim menjelaskan, Israel berusaha untuk menunda perjanjian tentang air dan memindahkannya ke masalah status akhir untuk memuluskan rencananya mengendalikan semua sumber air di Palestina.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
“Saat ini, Israel mengontrol lebih dari 85 persen sumber air Palestina, baik air yang di bawah tanah maupun di permukaan,” tambahnya.
Ghoneim merincikan, rata-rata warga Palestina hanya menikmati 83 liter air per hari, sedangkan pemukim Israel menggunakan paling sedikit 100 liter per hari.
Lebih parah lagi, Ghoneim melanjutkan, warga di Gaza hanya menikmati 22 liter air per hari karena 93 persen wilayah tersebut adalah pantai akuifer yang tidak bisa dikonsumsi manusia.
Oleh karena itu, Otoritas Air Palestina saat sedang mengerjakan proyek pabrik desalinasi air di Gaza untuk mengatasi krisis tersebut. (T/R5/P2)
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Mi’raj News Agency (MINA)