Anies Baswedan : Umat Islam Gagal Karena Mayoritas Tidak Bisa Baca Perubahan Zaman

Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anis Baswedan (Foto: Rizki/MINA)
Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah (Foto: Rizki/MINA)

Jakarta, 7 Rabi’ul Akhir 1437/17 Januari 2016 (MINA) – Menteri  Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, seringnya mayoritas umat Islam Indonesia mengalami kegagalan bukan karena  lemah, melainkan karena belum dapat membaca perubahan zaman.

Pernyataan tersebut disampaikan saat memberikan sambutan pada acara pelantikan pengurus baru Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) di Gedung Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan, Jakarta, Ahad (17/1).

Anies yang di masa pelajar juga menjadi anggota PII, menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membaca setiap tanda-tanda perubahan yang muncul.

“Seperti halnya negara-negara ASEAN yang selalu menjadikan perubahan sebagai senjata menuju kesuksesan mereka, hal ini hanya bisa terlaksana dengan didukung oleh ilmu pengetahuan yang baik di masyarakatnya,” kata Anies Baswedan.

“Pengetahuan adalah kekuatan yang dapat memunculkan kepatuhuan, siapapun orang yang memiliki ilmu pengetahuan akan terus di puji walaupun telah meninggal dunia,” katanya mengutip perkataan Khalifah Ali Bin Abu Tholib.

Menurutnya, pernyataan tersebut berbanding terbalik dengan apa yang umat Islam Indonesia alami. “Ironisnya pendidikan di Indonesia hanya mementingkan nilai yang diperoleh di dalam kelas. Seakan-akan keberhasilan anak hanya bisa dilihat dari nilai-nilai yang didapat di dalam kelas. Jusru kebalikannya, banyak pendahulu-pendahulu kita yang meraih kesuksesan dengan aktif di kegiatan luar sekolah atau yang tidak terikat dengan kurikulum,” kata Anies yang adalah cucu AR Baswedan seorang bapak pendiri Republik Indonesia dari Partai Islam Masyumi.

Lebih lanjut menteri mengungkapkan, kementerian akan menerapkan kebijakan tentang Intra Kulikuler, Ekstra Kulikuler dan Non Kulikuler di lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia.

“Seperti halnya di Universitas Parmadina yang mewajibkan mahasiswanya  memiliki kegiatan di luar akademik. Dan ini juga menjadi syarat kelulusan sehingga terlahir lulusan-lulusan yang kompeten,” kata Anies yang sebelum jadi menteri menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina.

Dikatakan, salah satu kunci keberhasilan tetap pada mentornya atau gurunya, oleh karenanya pemerintah akan lebih memperhatikan para guru.

“Yang tidak kalah penting juga yaitu pendidikan di usia muda, sebab merekalah adalah sebagai pelaku utama kemajuan bangsa maupun kemajuan ummat Islam ini,” kata Mendikbud. menegaskan.

“Setelah Ilmu Pengetahuan dapat dikuasai, maka kemajuan dengan sendirinya akan mengikuti, dari segi ekonomi, politik dan lain-lain,”  katanya menambahkan. (L/P010/Riz-P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Chamid Riyadi

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.