Jakarta, MINA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis (6/10) meresmikan Ruang Limpah Sungai Brigif di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
RLS Brigif yang masih dalam proses penyelesaian dan dibangun sebagai ruang limpahan air Kali Krukut itu diharapkan mampu mengendalikan banjir di sebagian wilayah Jakarta.
RLS Brigif yang mampu menampung sekitar 308.000 meter kubik volume air berfungsi untuk menjadi tampungan sementara saat hujan ekstrem dan mengurangi dampak genangan di daerah hilir Kali Krukut seperti Petogongan, Kemang, Cilandak, dan Ciganjur.
Peresmian RLS Brigif ini turut dihadiri Duta Besar (Dubes) Singapura untuk Indonesia Kwok Fong Seng dan Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin.
Baca Juga: Media Ibrani: Empat Roket Diluncurkan dari Gaza
Anies mengatakan, pembangunan RLS Brigif ini sendiri mengadopsi konsep naturalisasi Sungai Kallang di Bishan-Ang Mo Kio Park, Singapura.
Dalam kesempatan itu ia juga menjelaskan terkait pembangunan yang kerap memberikan dampak kerusakan lingkungan, sehingga penting untuk menggunakan pendekatan yang lebih ramah lingkungan.
Maka dari itu dalam hal pengendalian banjir, Anies mengungkapkan salah satu pendekatan yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta yakni menggunakan nature base solution.
“Dan kita bersyukur dan bangga, Alhamdulillah sebuah ikhtiar panjang itu tuntas. Nature base solution atau solusi berbasis alam, namanya menjadi Ruang Limpah Sungai. Limpah ini punya makna berlebih tapi yang positif, dan Alhamdulillah air yang berlimpah disiapkan tempat untuk menampungnya. Jadi, kita punya pendekatan baru, di mana kita sediakan ruang parkir air sementara saat air sungai berlimpah, guna mengurangi beban di kawasan hilir sungai,” paparnya.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
Lebih lanjut, Anies mengatakan kehadiran RLS selain berfungsi dalam pengendalian banjir juga memiliki fungsi sebagai Ruang Terbuka Biru (RTB) yang harapannya akan mengembalikan ekosistem sempadan sungai seperti sedia kala sekaligus menjadi ruang ketiga yakni tempat interaksi dan berkegiatan antar warga.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Yusmada Faizal, menjelaskan kehadiran RLS ini juga sebagai menjadi wujud naturalisasi sungai dan bagian dari 942 project (9 polder, 4 retensi air, dan 2 peningkatan kapasitas sungai).
Selain RLS Brigif, Pemprov DKI Jakarta juga membangun RLS Lebak Bulus serta RLS Pondok Ranggon.
Waktu pelaksanaan pembangunan RLS adalah 15 bulan terhitung sejak 3 November 2021 dan direncanakan akan selesai pada bulan Desember 2022.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
“Secara progres dapat dikatakan bahwa perkembangan pembangunan masih berjalan sesuai rencana, untuk memenuhi hal tersebut pekerjaan yang diutamakan adalah pekerjaan galian tanah untuk membentuk area RLS. Hingga saat ini, kapasitas rencana tampungan air sudah terpenuhi 95%,” terangnya. (R/R7/P1
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan