Bangkok, MINA – Pemerintah Thailand memperketat aturan kepemilikan senjata api menyusul aksi penembakan yang menewaskan puluhan siswa di sebuah pusat penitipan anak pada Kamis (6/10) lalu.
Hal itu langsung disampaikan Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha kepada lembaga penegak hukum untuk memperketat aturan kepemilikan senjata dan menindak penggunaan narkoba. Al-Jazeera melaporkan.
Sementara itu, Juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri menyatakan, Prayuth telah menginstruksikan untuk menguji penggunaan obat-obatan terlarang di masyarakat.
Pemerintah Thailand akan menarik kepemilikan senjata dari pejabat dan petugas polisi yang telah menyalahgunakan senjata api.
Baca Juga: Palang Merah Internasional Serukan Koridor Aman untuk Warga Sipil Sudan
Kepala Polisi Jenderal Polisi Damrongsak Kittprapas mengatakan, pemeriksaan kesehatan mental secara teratur juga akan diperlukan bagi pemohon dan pemegang lisensi senjata.
Sedikitnya 36 orang tewas dalam tragedi tragis di pusat penitipan anak di timur laut Thailand tersebut. Dari jumlah korban tewas, 22 di antaranya adalah anak-anak. Pelakunya adalah seorang mantan polisi bernama Panya Khamrapm. (R/P2/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Wamenlu Anis Matta Dorong Diplomasi Damai di Manama Dialogue 2025
















Mina Indonesia
Mina Arabic