ARAB SAUDI KIRIM DANA SENILAI 811 MILIAR RUPIAH UNTUK PALESTINA

Riyadh, 28 Dzulhijjah 1436/12 Oktober 20154 (MINA) – Dana Saudi untuk Pembangunan baru-baru ini mengirimkan dana sejumlah 60 juta Dolar AS (sekitar 811,25 miliar rupiah) ke rekening Kementerian Keuangan Palestina, demikian Kantor Berita SPA melaporkan.

Duta Besar Arab Saudi untuk Mesir dan Perwakilan Tetap untuk Liga Arab, Ahmed Qattan, mengatakan,  dana yang dikirim tersebut mewakili nilai kontribusi keuangan bulanan yang diberikan Pemerintah Saudi untuk mendukung anggaran Otoritas Nasional Palestina pada Juli, Agustus dan September 2015.

Dia menegaskan dukungan Saudi bagi Rakyat Palestina di semua tingkatan, menunjuk pada keinginan Saudi sejak Januari 2013 untuk meningkatkan kontribusinya terhadap anggaran Otoritas Palestina dari 14 juta Dolar AS (sekitar 189,29 miliar rupiah) menjadi 20 juta Dolar AS (sekitar 270,41 miliar rupiah) per bulan.

Pemerintah Palestina menempatkan anggaran darurat sejak April 2015 karena tidak adanya bantuan internasional menjanjikan dan Otoritas Pendudukan Israel menahan pendapatan pajak.

Israel membekukan dana senilai 127 juta Dolar AS hasil pendapatan pajak bulanan Palestina yang dikumpulkan atas nama Otoritas Palestina, sebagai protes keputusan Palestina untuk menjadi anggota Mahkamah Pidana Internasional dan mengejar tuduhan kejahatan perang terhadap Israel.

Uang pajak meliputi sekitar dua pertiga dari anggaran Palestina dan digunakan untuk membayar puluhan ribu karyawan sektor publik.

Pembukuan Pendapatan pajak dan kegagalan negara-negara donor untuk mentransfer 5,4 miliar Dolar AS dana mereka yang dijanjikan pada Oktober lalu sebagai dana bantuan untuk Palestina setelah perang Israel-Gaza Juli-Agustus tahun lalu.

Pemerintah Palestina mengatakan harus membayar gaji untuk 160.000 pegawai negeri.

Anggaran Palestina untuk 2014 adalah 4,2 miliar Dolar AS, dengan defisit 1,3 miliar Dolar AS. Kabinet tidak memberikan jumlah untuk anggaran 2015 dan Menteri Keuangan Palestina mengatakan anggaran diubah dan akan disajikan setelah krisis keuangan berakhir.(T/R05/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)