Jakarta, MINA – Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menghibahkan dana sebesar 1,2 juta dolar AS atau setara dengan RP 18 miliar dan ditambah bantuan teknis kepada enam organisasi masyarakat yang bergerak dan peduli dalam penanganan sampah plastik di laut.
Keenam ormas tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, yakni: Yayasan Bintari dari Semarang, Yayasan Misool dari Sorong, Yayasan Gringgo dari Denpasar, Diver Clean Action dari Kepulauan Seribu, Transformasi Indonesia dari Gowa, dan Yayasan Biosains dan Bioteknologi dari Bandung.
Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr yang hadir dalam upacara penandatanganan hibah tersebut di Jakarta, Rabu (27/3) menyatakan kegelisahannya mengenai banyaknya sampah yang masuk ke laut. Sampah-sampah tersebut dapat memenuhi garis pantai seluruh dunia.
Setiap tahun, delapan juta ton sampah plastik dibuang ke laut dunia dan berpotensi masuk dalam rantai pasokan makanan melalui produk ikan.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
“Ini (sampah laut) menjadi ancaman bagi ekonomi,lingkungan dan kesehatan kita dan sedihnya Indonesia masih menjadi kontributor utama bagi sampah laut di dunia,” kata Donovan.
Namun, ia mengatakan, dengan solusi pengelolaan sampah yang inovatif dan kolaboratif seperti yang didukung melalui Municipal Waste Recycling Program (MWRP) dari USAID, situasi ini dapat diperbaiki.
MWRP merupakan program lima tahun (2016-2021) yang didanai oleh USAID Washington dirancang untuk mengurangi sampah plastik di laut yang dilaksanakan oleh negara-negara yang berdekatan dengan samudera seperti, Indonesia, Sri Lanka, Filipina, dan Vietnam.
Di Indonesia sendiri, penanganan polusi sampah plastik dari sumber sampai ke laut telah menjadi prioritas Pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi sampah laut sampai dengan 70 persen pada tahun 2025,” kata Staff Ahli Menko Bidang Kemaritiman, Tukul Rameyo Adi yang hadir dalam upara penandatanganan hibah tersebut.
Dengan bantuan hibah tersebut, keenam Ormas akan menggunakanya untuk memperkuat program dan solusi mengurangi sampah plastik di laut seperti, peningkatan kapasitas daur ulang dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengumpulan limbah rumah tangga melalui bank sampah.
Tahun 2019 merupakan peringatan 70 tahun hubungan deplomatik Indonesia-AS. Penandatangan hibah tersebut memperkokoh hubungan yang semakin kolektif untuk kesejahteraan dan kesehatan kedua Negara. (L/Sj/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru
Baca Juga: Media Ibrani: Empat Roket Diluncurkan dari Gaza