AS-Cina Makin Tegang, AS Perintahkan Tutup Konsulat Cina

Konsulat Cina di Houston, Negara Bagian Texas, Amerika Serikat. (Foto: dok. Bangkok Post)

Washington, MINA – Hubungan AS- yang sudah tegang karena pandemi virus corona dan tindakan keras Pwmerintah Beijing di Hong Kong, kian memburuk ketika Pemerintah Washington memerintahkan penutupan di Houston dalam waktu 72 jam.

Keputusan AS untuk menutup konsulat Cina adalah yang terbaru dalam serangkaian perselisihan yang telah membawa hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia ke titik terendah dalam beberapa dekade, demikian yang dikutip dari TRT World.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menuduh Cina kurang transparan tentang virus corona yang pertama kali muncul di kota Wuhan akhir tahun lalu. Trump secara teratur menyebutnya sebagai “virus Cina”.

Trump mengatakan, para pejabat Cina “mengabaikan kewajiban pelaporan mereka” kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang virus yang telah membunuh ratusan ribu orang di seluruh dunia.

Ketegangan lain disebabkan pula ketika Administrasi Trump mulai meningkatkan tarif impor dari Cina, mitra dagang terbesarnya, pada tahun 2018, sebagai bagian dari rencana ambisius untuk memaksa Beijing mengekang subsidi pada manufaktur negara dan tuntutan berat terhadap perusahaan-perusahaan AS di Cina.

Setelah lebih dari satu tahun tarif tit-for-tat yang memperlambat pertumbuhan ekonomi global, kedua negara menandatangani kesepakatan perdagangan pada Januari 2020 yang memutar kembali beberapa tarif, tetapi tidak mengatasi masalah inti.

Ketegangan juga dipicu dalam permasalahan klaim Cina terhadap Laut Cina Selatan. AS telah mengeraskan posisinya dalam beberapa pekan terakhir di Laut Cina Selatan dan menuduh Cina berusaha membangun “kerajaan maritim” di perairan yang berpotensi kaya energi.

Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga menentang klaim Cina atas sekitar 90 persen laut.

Cina dan AS pun berselisih atas protes anti-Beijing di Hong Kong, yang paling baru-baru ini Beijing memberlakukan undang-undang keamanan baru pada bekas koloni Inggris itu, yang kembali ke pemerintahan Cina pada tahun 1997.

AS pun telah menjatuhkan sanksi pada pejabat, perusahaan, dan institusi Cina atas pelanggaran HAM terkait dengan perlakuan Cina terhadap minoritas Muslim Uighur di wilayah Xinjiang barat negara itu.

Masih ada sejumlah hal lainnya yang mempertajam ketegangan AS dan Cina, termasuk masalah wartawan dan pelajar Cina di , perusahaan Huawei dan Korea Utara. (T/RI-1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.