Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS, Inggris Kembali Serang Hudaydah di Yaman Barat

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - Selasa, 10 September 2024 - 12:32 WIB

Selasa, 10 September 2024 - 12:32 WIB

37 Views

Ilustrasi: serangan udara Israel di Hudaydah, Yaman, 20 Juli 2024. (YouTube)

Sana’a, MINA – Pasukan AS dan Inggris kembali melancarkan serangan militer terhadap wilayah Hudaydah di Yaman barat sebagai tanggapan atas serangan negara Arab tersebut terhadap pengiriman yang berafiliasi dengan Israel di Laut Merah, yang dilakukan sebagai balasan atas agresi brutal rezim Tel Aviv di Jalur Gaza.

Kantor berita resmi Yaman, Saba, mengutip sumber keamanan yang berbicara dengan syarat anonim, melaporkan bahwa serangan udara tersebut menargetkan wilayah Jabanah di provinsi barat strategis Hudaydah, Senin (9/9), tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Warga Yaman telah secara terbuka menyuarakan solidaritas mereka kepada Palestina dalam pertempurannya melawan pendudukan Israel, terutama setelah rezim tersebut melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza pada tanggal 7 Oktober.

Rezim Tel Aviv sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 40.988 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 94.825 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan yang berpusat di Gaza.

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Entitas pendudukan juga telah memberlakukan “pengepungan total” di wilayah tersebut, memutus pasokan bahan bakar, listrik, makanan, dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.

Angkatan Bersenjata Yaman telah mengatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan serangan mereka sampai serangan darat dan udara Israel yang tak henti-hentinya di Gaza berakhir.

Pemimpin gerakan perlawanan Ansarullah Abdul-Malik al-Houthi mengatakan, “Merupakan suatu kehormatan dan berkah yang besar untuk berhadapan langsung dengan Amerika.”

Serangan Yaman tersebut telah memaksa beberapa perusahaan pelayaran dan minyak terbesar di dunia untuk menghentikan operasi transit mereka di sepanjang Laut Merah, salah satu rute perdagangan maritim yang paling penting.

Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun  

Akibatnya, kapal tanker sekarang memilih untuk berlayar ribuan mil tambahan dengan memutari benua Afrika, alih-alih memanfaatkan Terusan Suez. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Palestina
Dunia Islam
Internasional
Indonesia
Amerika